Beranda Berita Terkini Anis Matta: Siapa pun Presiden Terpilih pada 2024 akan Miliki Beban Berat

Anis Matta: Siapa pun Presiden Terpilih pada 2024 akan Miliki Beban Berat

Ilustrasi - Calon Presiden Republik Indonesia pada Pilpres 2024 (ANTARA/Naufal Ammar)

ftnews.co.id, Jakarta — Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta, mengatakan Presiden terpilih di 2024 harus  mengerti betul geopolitik.

“Jika tidak memahami, Indonesia yang saat ini hanya menjadi playground, bisa menjadi battleground atau medan tempur baru,” tegas Anis Matta di Jakarta, Rabu (11/10/2023).

Manurut Anis, siapa pun Presidennya nanti, apakah itu Pak Prabowo Subianto, Pak Ganjar Pranowo atau Pak Anies Baswedan akan memiliki beban berat setelah memenangi Pemilu.

“Tantangannya jauh lebih berat, karena ekskalasi geopolitik akan jauh lebih besar. Eskalasi tantangan geopolitik akan jauh lebih besar terjadi pada kurun waktu tahun 2024-2027,” ujar Anis.

Jika salah kelola, lanjut mantan Ketua Umum Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, situasi di tanah air bisa menjadi tidak terkendali atau tidak terkontrol. “Jadi di tahun antara 2024-2027 ini akan menjadi konflik geopolitik yang krusial. Nanti tiba-tiba akan ada kenaikan harga pangan dan energi,” ucapnya.

Sekarang ini, lanjut Anis, kepuasan terhadap pemerintah masih terjaga, inflasi masih terkontrol. Tetapi jika ada situasi tak terduga bisa berubah drastis.

Anis mengingatkan, ke depan selain butuh Presiden yang memahami geopolitik. Kita juga perlu lebih banyak ahli ekonomi yang mengerti dengan baik situasi perang dan bisa mengelola ekonomi dalam situasi krisis.

“Artinya, Presiden di 2024 perlu didukung Menteri Ekonomi perang yang memahami ekonomi, demikian juga dengan gubernur bank sentralnya. Karena itu, figur-figur yang memiliki kepakaran dan geopolitik, perang, sejarah dunia dan ekonomi perang perlu diperbanyak,” kata Anis.

Ketua Umum Partai Gelora ini menilai pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sekarang relatif berhasil mengelola dampak perang kawasan, dan berhasil meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Inflasi terjaga, harga pangan dan energi juga bisa dikendalikan.

“Banyak peristiwa penting di Indonesia terjadi akibat dinamika geopolitik global. Sekarang dunia dalam situasi yang kacau dan itu dapat mempengaruhi Pemilu 2024,” kata Anis Matta.

Karena itu, kawasan Indo Pasifik akan menjadi kawasan panas ke depannya. Di kawasan Indo Pasifik ini, akan terjadi perang Supremasi antara Amerika yang didukung Aliansi Timur melawan Tiongkok

Aliansi Timur ini terdiri dari Amerika, Jepang, Korea Selatan, Australia dan India ditambah Taiwan. Saat ini, lanjutnya, Amerika mengirimkan senjata besar-besaran ke Taiwan untuk memperkuat pengaruhanya.

Sementara terkait posisi Indonesia, kata Anis Matta, relatif aman dan baik dalam perang supremasi ini. Amerika dan Tiongkok tidak punya kepentingan untuk menyeret Indonesia terlibat dalam konflik ini. Amerika dan Tiongkok menginginkan Indonesia tetap damai.

“Secara geopolitik, Indonesia tidak akan menjadi medan tempur atau battleground. Karena Indonesia dianggap sebagai kawasan netral, dan capres-capres kita juga memberikan gestur netral,” katanya.***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini