FTNews, Jakarta— Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta agar semua pihak memberikan ruang kepada Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih agar bisa menyusun kabinet dengan baik.
Sehingga, dapat fokus menjalankan program kerja yang telah direncanakan untuk membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik, lebih sejahtera, adil dan makmur. Sesuai dengan amanat pembukaan konstitusi UUD NRI Tahun 1945.
“Mari berikan ruang kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Pak Prabowo dan Mas Gibran agar bisa menyusun kabinet dengan baik. Sehingga dapat fokus menjalankan program kerja yang telah direncanakan untuk membawa bangsa Indonesia ke arah yang lebih baik, lebih sejahtera, adil dan makmur,” ujar Bambang Soesatyo usai memandu Pengucapan Sumpah/Janji Anggota MPR RI Pengganti Antar Waktu, di MPR RI, Jakarta, Kamis (2/5/24).
Ia mengingatkan, dalam waktu sekitar lima bulan ke depan, bangsa Indonesia akan dihadapkan pada rangkaian momentum konstitusional. Yaitu Pelantikan Anggota DPR, DPD, dan DPRD pada 1 Oktober 2024, serta Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih pada 20 Oktober 2024.
“Setelah berhasil melalui kontestasi politik dengan baik, kini saatnya seluruh elemen bangsa mengamalkan sila ke-3 Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia,” ucap Bamsoet.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini juga menjelaskan, adanya berbagai tantangan kebangsaan yang masih harus di hadapi baik dari dalam maupun luar negeri sehingga membutuhkan kejernihan sikap dan soliditas sebagai sebuah bangsa.
Dari luar negeri, lanjut Bamsoet, konflik Rusia dan Ukraina belum usai, krisis kemanusiaan yang terjadi di tanah Palestina masih terus menyita perhatian dan simpati seluruh warga dunia. Konflik antara Israel dan Iran semakin memanaskan suhu politik di kawasan Timur Tengah, serta berdampak pada eskalasi ketegangan geo-politik global
“Menyikapi kondisi ini, kita harus menjunjung tinggi amanat konstitusi untuk menentang setiap aksi kekerasan yang mencederai nilai-nilai kemanusiaan, keadilan, dan keberadaban. Sikap tegas dan komitmen kita dalam mendukung perdamaian dunia serta menjunjung tinggi kemanusiaan, harus senantiasa kita perjuangkan melalui jalur diplomatik pada berbagai forum internasional,” ucapnya.
Sedang dari dalam negeri, ujarnya lebih lanjut, bangsa Indonesia harus mewaspadai dampak yang ditimbulkan oleh gejolak geo-politik global terhadap kondisi perekonomian domestik. Penguatan dolar Amerika terhadap rupiah membuat cadangan devisa kita turun cukup signifikan. Disrupsi rantai pasok global berpotensi menyebabkan naiknya harga komoditas, termasuk pergerakan harga minyak yang akan mempengaruhi APBN dan perekonomian bangsa.
“Meskipun demikian, kita masih bersyukur bahwa proyeksi pertumbuhan ekonomi pada triwulan I tahun 2024 tetap tumbuh positif pada kisaran 5,17 persen. Ini menunjukkan kondisi perekonomian domestik kita masih cukup kuat di tengah tekanan global. Tren positif ekonomi dalam negeri ini harus terus kita pertahankan, bahkan kita tingkatkan dari waktu ke waktu,” pungkas Bamsoet.***