TKN KIM Balik Tanya Surya Paloh, Megawati: Siapa Pelaku ‘Abuse of Power’

Nusron Wahid, Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Golkar (foto Dok Partai Golkar)

ftnews.co.id, Jakarta — Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid justeru balik bertanya atas tuduhan Surya Paloh, Megawati dan Ganjar, sebenarnya siapa pelaku ‘abuse of power?’

“Kami- partai pengusung Prabowo-Gibran yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) tidak terbiasa melakukan praktik penyelewengan kekuasaan atau ‘abuse of power’,” tegas Nusron Wahid dalam jumpa pers di Kantor TKN Prabowo-Gibran di Slipi, Jakarta Barat, Minggu (12/11/2023).

Menurut Nusron, pengusung pak Prabowo-Gibran ini partai-partai yang tidak cakap dan tidak terbiasa mempunyai pikiran bagaimana caranya untuk ‘abuse of power’.

“Pikiran saja tidak pernah, apalagi pengalaman untuk melakukan. Kecuali Golkar memang pernah punya pengalaman di era Orde Baru, tapi itu pun tokoh-tokohnya sudah banyak yang wafat,” ujar mantan Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia itu.

“Kita lihat justeru sebaliknya yang punya pengalaman untuk melakukan abuse of power itu siapa? Kami nggak mau sebut,” jelas mantan Ketua Umum GP Ansor (2010-2015).

Nusron tidak menjelaskan secara gamblang siapa pihak yang disinggungnya. Hanya saja, dia meminta pihak yang berbicara terkait penyelewengan aparatur negara agar berkaca diri.

“Kalau gitu, kalau mengatakan ada penyelewengan, ini seakan-akan, sebaiknya bapak-bapak yang mengatakan penyelewengan itu sebaiknya berkaca pada diri sendiri. Siapa yang mempunyai pengalaman penyelewengan itu,” tegas dia.

Nusron menegaskan KIM bertekad untuk mendukung dan memenangkan Prabowo-Gibran dalam Pemilu 2024 secara jujur dan adil.

“KIM ingin mengawal pemilu secara demokratis dan tidak dicederai oknum tertentu. Kita semua di TKN mempunyai tekad bersama pasangan Prabowo-Gibran di Pemilu 2024 ini menang dengan cara elegan,” katanya.

Selain itu, lanjut Nusron, menang dengan cara martabat, dan menang dengan secara fair, jujur, adil dan transparan. Kita ingin mengawal proses Pemilu ini secara demokratis.***.

Tutup