Beranda Berita Terkini Survei Indikator: Mengejutkan! Sebagian Besar Publik Toleran pada Politik Dinasti

Survei Indikator: Mengejutkan! Sebagian Besar Publik Toleran pada Politik Dinasti

Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi (Dok Ig @burhanuddinmuhtadi)

ftnews.co.id, Jakarta – Sebagian besar publik tampaknya biasa saja munculnya isu politik dinasti terkait dampak Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 90/PUU-XXI/2023 yang membuat lolosnya Gibran Rakabuming Raka dicalonkan sebagai bakal wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto.

“Artinya masyarakat (42,9 persen) cenderung permisif atau toleran terhadap politik dinasti,” kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat merilis hasil survei bertajuk “Efek Gibran dan Dinamika Elektoral Terkini” secara virtual, Minggu (12/11/2023).

Menurut Burhanuddin, publik yang merasa sangat khawatir adanya politik dinasti trennya menurun. Jika pada 16-20 Oktober publik yang sangat khawatir mencapai 14,6 persen. Sedangkan pada periode 27 Oktober – 1 November 2023 hanya 10,2 persen yang merasa sangat khawatir.

“Saya yang termasuk kaget juga. Saya pikir ini isu yang menarik perhatian. Tapi ternyata publik kita tidak terlalu memusingkan (politik dinasti),” jelas Burhanuddin.

Hasil survei juga mengungkapkan, publik yang merasa cukup khawatir terhadap politik dinasti mencapai 29,0 persen. Dibanding periode 16 – 23 Oktober 2023 pasca putusan MK, trennya menurun. Publik yang cukup khawatir mencapai 33,3 persen.

Pada temuan lain, kata Burhanuddin, sebagian masyarakat (52,6 persen) politik dinasti tidak menjadi persoalan selama masih melalui proses Pemilu secara langsung oleh rakyat. Sedangkan 36,3 persen masyarakat menilai politik dinasti menghambat demokrasi di Indonesia meski dipilih langsung oleh rakyat.

Survei Indikator dilakukan pada 27 Oktober-1 November 2023 melibatkan sebanyak 1.220 responden yang diwawancara melalui wawancara tatap muka.

Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling. Dengan asumsi metode simple random sampling, toleransi kesalahan (margin of error) sekitar ±2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini