ftnews.co.id, Jakarta — Suara bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto mengalami penurunan. Penyebabnya, para pendukung lamanya di ajang pemilu kali ini pindah ke Anies Baswedan..
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukan regresi penurunan beberapa persen suara paslon dari Koalisi Indonesia Maju tersebut akibat pendukung lama Prabowo kini berpindah haluan menjadi pendukung Anies Baswedan.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman tetap optimistis jika paslon Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka lebih unggul daripada dua paslon lain.
“Kalau disebut ada pemilih Pak Prabowo yang ke Anies, tentu ada juga pemilih Pak Anies yang beralih ke Pak Prabowo,” kata anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra itu, di Jakarta.
Ia mengatakan kalau pun para pendukung Prabowo belakangan ini pindah ke paslon lain itu sebuah dinamika dan hal biasa.
Dia menyebut itu sebagai dinamika minor swing voter seperti itu memang hal yang biasa. Ada sebagian pemilih yang belum mantap berpindah-pindah pilihan.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, mengatakan, kendati begitu, elektabilitas Prabowo ternyata yang paling meningkat di antara ketiga bacapres lain. Kenaikan elektabilitas yang dialami Prabowo ini justru kondisi yang berlawanan dengan elektabilitas Ganjar Pranowo yang turun drastis.
Burhanuddin juga menyebut penurunan tajam terjadi pada suara Mas Ganjar sementara suara Pak Prabowo mengalami kenaikan. Namun kenaikan Pak Prabowo tidak setajam penurunan Mas Ganjar.
Pada survei yang berlangsung pada 16-20 Oktober lalu, Indikator Politik Indonesia menunjukkan suara Pak Prabowo memperoleh 37 persen dan Ganjar 34,8 persen.
“Kalau misalnya Mas Ganjar penurunannya sejauh ini harusnya Pak Prabowo lebih tinggi lagi. Tapi lagi-lagi sayang, penurunan suara pak Prabowo karena pendukung lamanya sekarang justeru mendukung Anies, undecided juga meningkat, naik sekitar 2 persen,” ujar Burhanuddin.***
