Prabowo: Politik Berarti Keinginan untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Masyarakat

Capres Prabowo saat menyampaikan orasi (foto dok DPP Gerindra)

ftnews.co.id, Jakarta – Prabowo Subianto menyatakan bahwa memperbaiki nasib bangsa tidak dapat dilakukan dengan menggerutu, mengomel, dan mencaci-maki. Baginya, nasib suatu bangsa bergantung pada bangsa itu sendiri.

Pernyataan ini disampaikan oleh Prabowo setelah menerima dukungan dari Relawan Mata Hati Rakyat Indonesia (Matahari) 08. Baginya, politik yang baik berarti keinginan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Menurut Prabowo, politik merupakan tanggung jawab  sebagai warga negara.  “Politik dalam arti yang positif, berarti keinginan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, keinginan untuk memperbaiki kehidupan rakyat kita,” ujarnya dalam pidatonya, di Dewandaru,  Jakarta Selatan (Jaksel), Minggu (15/10).

Prabowo menjelaskan bahwa sebagai warga negara, ada dua pilihan saat kita melihat ketidakbenaran, ketidaknyamanan, sesuatu yang buruk, dan ketidakadilan. Pilihan tersebut adalah menggerutu, mengomel, mencaci-maki, atau menyadari bahwa nasib suatu bangsa bergantung pada keinginan bangsa itu sendiri.

Menurut Prabowo, sebagai warga negara, sebagai manusia biasa, ketika  melihat ketidakbenaran, ketidaknyamanan, sesuatu yang buruk, dan ketidakadilan, ada dua pilihan yang bisa diambil.

Pertama dengan  menggerutu, mengomel, mencaci-maki, dan merasa sakit hati. Kedua, menyadari bahwa nasib suatu bangsa atau umat tergantung pada keinginan mereka sendiri. “Apakah mereka mau memperbaiki nasib mereka atau tidak,” jelasnya.

Prabowo juga menekankan bahwa memperbaiki nasib tidak dapat dilakukan dengan menggerutu, mengomel, dan mencaci-maki. Sebab, hal tersebut merupakan pengalaman dari ribuan tahun peradaban manusia.*

Tutup