Beranda Berita Terkini Pakar Politik Curiga Demokrat tak Dukung Prabowo Maksimal jika AHY tak Jadi...

Pakar Politik Curiga Demokrat tak Dukung Prabowo Maksimal jika AHY tak Jadi Cawapres

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono/foto: instagram agusyudhoyono

ftnews.co.id, Bengkulu— Pakar politik sekaligus akademikus Universitas Bengkulu Dr Sugeng Suharto melihat Partai Demokrat belum tentu maksimal mendukung dan memenangkan Prabowo Subianto sebagai calon presiden ketika Agus Harimurti Yudhoyono tidak dipilih sebagai calon wakil presiden.

“Bergabungnya Demokrat tentu menambah kuat peta dukungan untuk Prabowo, namun demikian, saya melihat Demokrat itu dengan catatan tak tertulis itu mengusulkan AHY menjadi pasangan wakil presiden. Saya kira itu politik besarnya seperti itu, cuma kan tidak tertulis secara administratif,” kata Sugeng Suharto di Bengkulu, Kamis (28/0/2023). Demikian dilansir dari Antaranews

Dia mengatakan ketika AHY tidak dipilih Prabowo sebagai Cawapres untuk Pemilihan Presiden 2024, hal tersebut bisa menjadi permasalahan apakah mesin pemenangan Pemilu Demokrat akan bekerja maksimal untuk Prabowo atau hanya akan fokus pada Pemilu Legislatif 2024 saja.

“Sebenarnya Demokrat mau ke Prabowo ada pesan sponsor di balik itu, supaya AHY jadi wakil, tapi ketika tidak, apakah akan tetap maksimal dan tulus mendukung Prabowo,” kata dia.

Demokrat, lanjut Sugeng memang telah mendeklarasikan diri mendukung Prabowo dan dukungan tersebut akan tetap diberikan hingga pemilihan nanti.

“Statement politiknya tetap mendukung Prabowo, yang akhirnya masyarakat pemilih Demokrat melihat Parpolnya mendukung Prabowo, itu akan tetap. Tapi bagi para elite (politikus) di Demokrat apakah akan betul-betul mendukung (ketika tidak dapat kursi Cawapres), akhirnya mungkin hanya jadi pendukung pasif saja,” ucap Sugeng.

Pakar politik Dr Panji Suminar menilai Partai Demokrat terlalu reaktif saat menghadapi dinamika Pilpres yang terjadi dalam koalisi pendukung Anies Baswedan beberapa waktu lalu.

“Demokrat terlalu reaktif, sedangkan dalam politik itu tidak ada hitam atau putih, wilayahnya di abu-abu. Saya menilai ini jadi kerugian bagi Demokrat,” kata dia.

Sikap Demokrat yang terlalu reaktif menanggapi dinamika politik tentunya membuat Parpol yang dipimpin AHY itu tidak mungkin kembali ke dalam barisan koalisi mendukung Anies Baswedan.

Kemudian kalau pun ikut gerbong yang mendukung Prabowo Subianto, tentunya menurut panji Demokrat tidak memiliki posisi tawar yang kuat, dan akhirnya berada pada posisi sebagai pengikut saja dalam koalisi.***

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini