Beranda Berita Terkini Mengejutkan! Riset LSI Denny JA Sebut Perlahan Pendukung Jokowi Bergeser ke Prabowo

Mengejutkan! Riset LSI Denny JA Sebut Perlahan Pendukung Jokowi Bergeser ke Prabowo

(Presiden Jokowi, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo/Foto:.Laily Rachev – Biro Pers Sekretariat Presiden)

ftnews.co.id, Jakarta— Tujuh puluh delapan tahun setelah merdeka, Indonesia memiliki tujuh presiden, dari Jokowi hingga Bung Karno. Siapa yang menduga? Presiden yang paling disukai bukan Bung Karno, tapi Jokowi yang bersaing dengan Pak Harto? Mengapa terjadi seperti itu?

Jokowi menjadi presiden dari partainya, PDIP. Ketika PDIP kini mencalonkan Ganjar Pranowo, siapa menduga? Perlahan- lahan pendukung Jokowi bergeser dari Ganjar menuju ke Prabowo? Apa yang terjadi?

Riset terbaru LSI Denny JA dilaksanakan pada bulan Juni 2023. LSI Denny JA melakukan survei tatap muka (face to face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1200 responden di seluruh Indonesia.

Dengan 1200 responden, margin of error survei ini sebesar 2.9%. Survei dilakukan pada tanggal  30 Mei- 12 Juni 2023. Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement dan focus group discussion.

Berikut hasil riset yang dipaparkan Senin (19/6/2023).

Bagian 1: Siapa presiden paling disukai dari Bung Karno hingga Jokowi? 

Jokowi dan Soeharto bersaing ketat sebagai presiden paling disukai. Jokowi menjadi presiden paling disukai oleh 35.1% publik Indonesia. Bersaing ketat dengan Jokowi, yaitu Soeharto dengan 31.9%.

Selanjutnya untuk presiden yang paling disukai, adalah Soekarno dengan 10%. Susilo Bambang Yudhyoyono (SBY) berada di urutan selanjutnya dengan 9.1%.

Abdurahman Wahid atau biasa dengan panggilan Gus Dur menjadi presiden paling disukai oleh 4.6%. Bacharuddin Jusuf Habibie menjadi presiden paling disukai oleh 3.6%, dan Megawati Soekarnoputri oleh 0.3%.

Dibedah dari segmen ekonomi, Jokowi menjadi presiden paling disukai di masyarakat dengan pendapatan empat juta ke bawah. Untuk masyarakat dengan pendapatan empat juta ke atas, Soeharto menjadi presiden paling disukai.

Untuk segmen pendidikan, Jokowi paling disukai untuk masyarakat yang pendidikannya tamat SMA ke atas. Soeharto paling disukai di masyarakat dengan pendidikan tamat SMP ke bawah.

Dari sisi penganut agama, Jokowi menjadi presiden paling disukai di pemeluk agama Islam maupun pemeluk agama non-Islam.

Secara gender, Jokowi paling disukai baik di laki-laki maupun di perempuan.

Presiden yang disukai di segmen pilihan partai memperlihatkan kecendrungan yang menarik. Jokowi paling disukai di pemilih PDIP. Soeharto paling disukai di pemilih Golkar, Gerindra, Nasdem, PKS, PAN, PPP. SBY paling disukai di pemilih partai Demokrat.

Dari segmen usia, Jokowi menjadi pilihan presiden paling disukai oleh masyarakat yang berusia 50 tahun ke bawah. Masyarakat yang berusia 50 tahun keatas, presiden paling disukainya adalah Soeharto.

Memori pemilih usia 50 tahun ke atas, yang lahir sebelum tahun 1973, masih  dipesona oleh sisi kuat mantan Presiden Soeharto.

Dilihat dari teritori, Jokowi paling disukai oleh publik yang berada di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Bali – NTB – NTT, dan Maluku – Papua. Soeharto paling disukai di masyarakat yang berada di Sulawesi.

Di semua segmen masyarakat, praktis Jokowi dan Soeharto yang saling mengalahkan.

Dari sisi capres 2024, Prabowo unggul di pemilih yang menyukai Jokowi, Soeharto dan Gus Dur.  Ganjar unggul di pemilih yang menyukai Soekarno dan Megawati. Anies unggul di pemilih yang menyukai SBY dan Habibie.

Hasil riset LSI juga menyebut, Jokowi dan Soeharto bersaing ketat sebagai presiden yang paling disukai karena beberapa hal.

Pertama, Jokowi presiden yang tengah menjabat, kedekatannya dengan rakyat terasa otentik dan masih segar dalam memori publik.

Kedua, di luar sisi negatifnya, peran Soeharto membangun ekonomi Indonesia, berdialog dengan rakyat kecil masih kuat dalam ingatan publik luas. Tak heran, Suharto lebih disukai dibandingkan semua presiden era reformasi: Habibie, Gus Dur, Mega dan SBY, kecuali Jokowi.

Ketiga, Bung Karno presiden sangat berjasa. Tapi generasi yang hidup di era Bung Karno berkuasa semakin sedikit, sehingga Bung Karno kalah populer di kalangan mayoritas populasi yang memang tak mengalami leadership Bung Karno secara langsung.

Keempat, presiden lain, di luar Jokowi, Soeharto dan Bung Karno, tetap di kenal tapi kalah kuat citranya sebagai presiden yang dekat dengan rakyat.

Bagian 2 : Kepuasan atas Kinerja Jokowi 

Mayoritas masyarakat Indonesia puas terhadap kinerja Jokowi. Publik yang menyatakan sangat puas/cukup puas dengan kinerja Jokowi sebesar 76.2%. Adapun masyarakat yang menyatakan kurang puas/tidak puas sama sekali sebesar 22.4%.

Kepuasan masyarakat terhadap kinerja Jokowi terutama dalam bidang sosial budaya (86.6%), keamanan (78.9%), international (73.1%), penegakan hukum (64.5%), penyediaan sembako (61.7%), ekonomi (60.1%), kesejahteraan guru dan PNS (58.3%), dan politik (56.4%).

Delapan bidang tersebut, kepuasan masyarakat di atas 50%. Delapan bidang ini menjadi rapor biru Jokowi.

Ada pula  bidang yang kepuasan masyarakat dibawah 50%. Yaitu membuka lapangan pekerjaan (42.4%), mengurangi kemiskinan (46.8%), dan kesejahteraan petani, buruh dan nelayan (49.1%). Ketiga bidang ini menjadi rapor merah Jokowi.

Kepuasan dan ketidakpuasan terhadap kinerja Jokowi jika di crosstab dengan pilihan 3 capres (Prabowo, Ganjar, Anies), memperlihatkan temuan berikut. Prabowo unggul di pemilih yang puas dengan kinerja Jokowi. Prabowo unggul tipis di atas Ganjar.

Anies unggul di pemilih yang tidak puas dengan Jokowi.

Publik yang puas dengan kinerja Jokowi paling banyak memilih Prabowo (39.5%). Yang memilih Ganjar (38.7%), dan memilih Anies (14.1%).

Publik yang tidak puas dengan kinerja Jokowi paling banyak memilih Anies (44.1%), yang memilih Prabowo (20.5%), dan memilih Ganjar (16.2%).

Kepuasan terhadap Jokowi jika di crosstab dengan capres head to head Ganjar versus Anies hasilnya seperti ini.

Publik yang puas terhadap Jokowi lebih banyak memilih Ganjar (57.3%). Yang memilih Anies sebesar 25.3%.

Sebaliknya, untuk publik yang tidak puas dengan kinerja Jokowi, lebih banyak memilih Anies (59.8%). Yang memilih Ganjar sebesar 19.6%

Capres head to head Prabowo versus Anies, yang puas terhadap kinerja Jokowi, lebih banyak memilih Prabowo (55.7%). Yang memilih Anies sebesar 24%.

Untuk publik yang tidak puas dengan Jokowi, menang Anies dengan 50.8%. Yang memilih Prabowo sebesar 36.3%.

Bagaimana head to head Prabowo vs Ganjar di segmen kepuasan terhadap Jokowi?

Yang puas maupun yang tidak puas terhadap Jokowi, Prabowo unggul atas Ganjar. Publik yang puas dengan kinerja Jokowi memilih Prabowo sebesar 43.3%. Memilih Ganjar sebesar 42.3%. Publik yang tidak puas dengan kinerja Jokowi memilih Prabowo sebesar 43.8%. Memilih Ganjar sebesar 40.2%

Jika dilihat dari survei Januari 2023, Maret 2023, survei Juni 2023 pertama kalinya yang puas terhadap kinerja Jokowi lebih banyak memilih Prabowo dibanding Ganjar.

Pada survei Januari 2023 Ganjar unggul atas Prabowo dengan 53.2% vs 29.7%. Pada Survei Maret 2023, Ganjar unggul atas Prabowo dengan 47.8% vs 35.8%. Pada Survei Juni 2023, Prabowo unggul atas Ganjar dengan 43.3% vs 42.3%.

Menarik dielaborasi. Mengapa kepuasan atas kinerja Jokowi bergeser dari Ganjar ke Prabowo?

Pertama, publik menilai untuk kasus piala dunia sepak bola U20, Ganjar lebih patuh pada Megawati ketimbang Jokowi. Saat itu Jokowi tak mempermasalahkan kehadiran Tim Israel.

Kedua, Ganjar juga dibranding petugas partai, yang membuat Ganjar dianggap lebih dikendalikan oleh Megawati, bukan oleh Jokowi.

Ketiga, kedekatan emosional dan kecocokan Prabowo dengan Jokowi dan keluarga Jokowi terbaca oleh publik luas.

Keempat, Prabowo bisa langsung deal dengan Jokowi soal apapun, sementara Ganjar perlu ada perantara partai karena posisinya sebagai petugas partai.***

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini