KPU Kota Medan Gelar Debat Terakhir, Ini Disampaikan Ketiga Paslon Walikota

Ketiga paslon Walikota dan Wakil Walikota Medan 2024 itu, yakni Rico Tri Putra Bayu Waas-Zakiyuddin Harahap nomor urut 01, Prof. Ridha Darmajaya- Abdul Rani nomor 02 dan H. Hidayatullah-H. A Yasyir Ridho Loebis nomor 3. (Foto. Monang Sitohang)

FTNews, Medan – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Medan menggelar debat publik ketiga atau debat terakhir di Pilkada Serentak Tahun 2024 dalam pemilihan Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Medan. Acara berlangsung di Hotel Grand Mercure, Jalan Sutomo No. 1, Medan, Jumat (22/11/2024).

Ketiga paslon Walikota dan Wakil Walikota Medan 2024 itu, yakni Rico Tri Putra Bayu Waas-Zakiyuddin Harahap nomor urut 01, Prof. Ridha Darmajaya- Abdul Rani nomor 02 dan H. Hidayatullah-H. A Yasyir Ridho Loebis nomor 3.

Dalam sambutannya Ketua KPU Medan, Mutia Atiqah mengatakan bahwa dengan dilaksanakannya debat publik ke tiga atau debat terakhir yang juga debat pamungkas ini, kiranya meninggalkan kenangan yang baik bagi masyarakat Kota Medan.

“Terima kasih atas kehadiran dan antusias dari berbagai elemen pada debat publik ketiga, debat terakhir pada malam ini,” ujar Mutia.

Kemudian Mutia Atiqah melanjutkan bahwa dalam ajang debat publik ketiga di Pilkada Kota Medan ini mengangkat tema, “Menyerasikan Pelaksanaan Pembangunan Daerah Kota Medan dan Provinsi Sumatera Utara dengan Nasional” dan “Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Kebangsaan.”

Sementara, dalam debat ketiga ini, Paslon Walikota dan Wakil Walikota Medan nomor urut 1, Rico Waas dan Zakiyuddin Harahap menegaskan pembangunan infrastruktur di kota Medan harus menjangkau, terkoneksi di seluruh wilayah kota Medan.

Selain infrastruktur, Rico Waas menyatakan visi dan misinya untuk melakukan pemberantasan korupsi, narkoba dan perjudian di kota Medan, mendorong investasi di kota Medan dengan bekerja secara clear and clean.

“Jaminan sembako murah, terjaminnya pasokan, pembangunan SDM melalui pendidikan berkualitas dan pemberian bantuan UHC premium kepada warga kota Medan,” papar Rico.

Setelah itu, lanjut Paslon nomor urut 2 Ridha- Rani menyebut bahwa, kondisi di Kota Medan saat ini warga tidak perlu uang, karena rakyat bukan pengemis. Namun, butuh pekerjaan untuk hidup layak berkelanjutan.

“Uang kalian tidak membuat mereka kaya, uang hanya untuk menutupi ketidakpedulian pada yang miskin. Beri mereka pekerjaan, agar ada beras dimasak di tungkunya,” ujar Ridha.

Selain itu ia juga menyampaikan terkait penanganan banjir dan air bersih yang tidak berasal dari tampungan air hujan semalam guna memastikan kesehatan masyarakat.

“Saya ingat kata-kata sang Proklamator Bung Karno. Orang tidak bisa mengabdi kepada Tuhan, dengan tidak mengabdi kepada sesama manusia. Tuhan bersemayam di gubuknya si miskin, Pilkada bukan sekedar adu spanduk, baliho, apalagi beradu uang,” jelasnya.

Disusul paslon Walikota Medan dan Wakil Walikota Medan nomor urut 3 H. Hidayatullah, SE dan H. A. Yasyir Ridho Loebis atau dikenal dengan Hiro mengatakan kita hadir dengan program Mekar Plus, yakni pinjaman tanpa bunga.

Selain itu, ujar Hidayatullah, program UHC Plus. “Biaya kesehatan bagi warga, kita bantu melalui UHC Plus. Obat-obatan ditanggung UHC Plus,” tegasnya.

Lanjut Hidayatullah lagi budaya di Kota Medan perlu dihidupkan kembali melalui sekolah-sekolah. Budaya lokal perlu hadir di tengah masyarakat.

Di setiap Kecamatan di Kota Medan, tandasnya, perlu menghadirkan kembali kearifan lokal dan budaya lokal yang bertujuan untuk menghempang budaya dari luar negeri.

Debat ini menghadirkan Panelis, Prof DR Marihot Manulang (Guru Besar Universitas UPMI), Assoc Prof.Dr. zainuddin, SH. MH, (Wakil Dekan FH UMSU), Maslatif Dwi purnomo.M.Hum Ph.D., (Dosen UINSU), DR Sri Asih Marbun (Dosen Universitas Prima) dan Hendra Kurnia Pulungan S.Sos M.I.Kom, (Dosen Unimed). (Mons)

Tutup