Beranda Berita Terkini Jalan Mulus Prabowo-Gibran Menuju Istana

Jalan Mulus Prabowo-Gibran Menuju Istana

Pasangan Bakal Capres Prabowo-Gibran
Capres Prabowo Subianto dan Cawapres Gibran Rakabuming Raka serta Ketua KPU RI Hastim Asy'ari di KPU, Rabu (25/10/2023)/foto: tangkap layar/diana

FTNews, Jakarta — Sejumlah hasil survei lembaga nasional yang selama ini dikenal kompeten hampir semuanya menunjukkan elektabilitas calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka lebih unggul dibandingkan Ganjar-Mahfud dan Anies – Cak Imin.

Tidak sedikit dari lembaga-lembaga survei tersebut mendapat kritikan dari kubu Ganjar dan Anies. Bahkan, ada dari tim pemenangan nasional (TKN) yang menyebut hasil surveri tersebut cenderung menggiring opini masyarakat ke salah satu paslon dari koalisi tertentu sebagai pemenang pemilu presiden 2024.

Tidak heran bila, ada personel TKN, simpatisan dan pendukung dari pihak rival menyebut kalau lembaga-lembaga survei tersebut disinyalir dibayar. Tentu saja, opini tersebut sah-sah saja. Namun kembali ke logika berpikir positif. Apa betul begitu?

Mungkinkan para pengelola lembaga survei tadi yang nota bene para pakar dibidangnya, dengan rata-rata berkualifikasi lulusan S2 dan S3 (Master dan doktor) sebegitu nistanya untuk melacurkan diri dengan uang? Pastinya, opini masyarakat sangat beragam. Menurut hemat penulis hal itu muskil dilakukan.

Sementara disisi lain, masyarakat Indonesia saat ini mayoritas kritis dan pandai. Tidak mudah terjebak dengan opini liar yang berkembang di masyarakat. Masyarakat Indonesia sudah benar-benar melek politik dan tidak mudah digiring dengan suatu opini yang dibuat pihak tertentu.

Terlepas dari itu semua, realitasnya sekarang ini adalah elektabilitas Prabowo-Gibran di atas angin. Artinya unggul dibandingkan dua peserta Pilpres 2024.

Masyarakat pun kembali beropini, bahwa pemerintahn Joko Widodo menggunakan alat-alat negara untuk meluluskan Prabowo-Gibran sebagai pemenang Pilpres 2024. Yang pasti, sampai saat ini belum ada pihak yang bisa membuktikan kecurigaan tersebut.

Kalau ada pembaca yang menyoroti ‘MK Gate’ yaitu putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 90/PUU-XXI/2023 terbukti menjadi karpet merah Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden mendampingi calon presiden Prabowo Subianto pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Sebagaimana banyak pihak, termasuk pada akademisi, pakar hukum tata negara maupun pengamat politik dan komunikasi politik tanah air, yang melihat putusan tersebut cacat hukum.

Bisa jadi ‘MK Gate’ kalau boleh kita sebut begitu ini menjadi bom waktu. Kita tunggu saja kelak apakah bom waktu itu akan meledak atau tidak. Ya kita sama-sama tunggu kelak. Hanya waktu yang bisa membuktikan.

Tudingan pemerintahan Jokowi menggunakan berbagai cara untuk memuluskan Prabowo yang sebelumnya banyak pihak menyebut sebagai lawan politiknya, kini justeru Jokowi berjibaku mengantarkan mantan Danjem Kopassus itu ke Istana yang didampingi putra sulungnya Gibran.

Netralitas

Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menjalankan tugas pengawasan pemilu dengan baik dan ketat.

Seperti diketahui ada penjabat kepala daerah dan kepala desa yang menyatakan dukungan kepada pasangan calon presiden dan wakil presiden tertentu.

Ketua Bawaslu Rahmat Bagja menyebut sudah ada dua laporan terkait dugaan pelanggaran netralitas penjabat kepala daerah, yakni Pj. Bupati Sorong dan penjabat bupati di wilayah Nusa Tenggara Barat.

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyatakan TNIbersikap netral dalam Pemilu 2024. Salah satu buktinya TNI mendirikan posko pengaduan netralitas TNI pada Pemilu 2024.

Yudo menjamin, seluruh anggota TNI baik di tingkat Mabes maupun satuan di level bawah, harus menjaga netralitasnya. Dengan posko yang dibentuk ini, maka masyarakat bisa ikut memberikan pengawasan.

Kadiv Humas Polri Irjen Sandi Nugroho menegaskan netralitas Polri adalah harga mati untuk menjaga persatuan dan kesatuan untuk menjaga NKRI.

Sandi juga meminta semua pihak agar menegur, mengawasi Polri bila melenceng dari aturan supaya bisa memperbaiki dan membenahi diri manjadi lebih baik lagi. “Sema-mata untuk pemilu berjalan dengan baik, lancar, dan damai,” kata seperti dikutip FTNews.

Prabowo Unggul

Kalau mencermati hasil survei dari lembaga-lembaga survei nasional, sejak Agustus 2023 hingga November 2023, hasilnya sangat beragam.

Namun bila ditarik benang merahnya maka tampak jelas elektabilitas tertinggi jatuh kepada pasangan Prabowo-Gibran, disusul Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin.

Hasil survei Poltracking melakukan survei nasional terbaru pada 28 Oktober hingga 3 November 2023, menunjukan Prabowo-Gibran mendapatkan 40,2% suara.

Disusul Ganjar-Mahfud dengan raihan 30,1% suara. Kemudian Anies-Imin menerima 24,4% suara. Sementara itu, 5,3% responden masih tidak tahu atau tidak menjawab.

Survei Charta pada 26-31 Oktober 2023, melaporkan dalam simulasi tiga pasangan, Ganjar-Mahfud (36,8%) menjadi pilihan utama. Prabowo-Gibran (34,7%) mengikuti diperingkat kedua, lalu Anies (24,%) diperingkat ketiga.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengatakan, hasil lebih menarik dilihat dalam simulasi dua pasangan. Pertama, Ganjar-Mahfud (45,5%) akan unggul apabila melawan Anies-Imin (34,4%).

Kedua, Prabowo-Gibran (50,3%) akan cukup telak apabila melawan Anies-Imin (29%). Ketiga, Prabowo-Gibran (43,5%) unggul tipis apabila melawan Ganjar-Mahfud (40,6%).

Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang melakukan survei nasional pada 16-18 November 2023 menyebutkan pasangan Prabowo-Gibran berada di peringkat pertama dengan 35,9 persen suara. Disusul pasangan Ganjar-Mahfud mengikuti dengan 26,1 persen.

Manager Public Opinion Populi Center Hartanto Rosojat menyebut dari survei yang dilakukan pada 29 Oktober-5 November 2023 dengan 1.200 responden menyebut 43,1 persen publik memilih pasangan Prabowo-Gibran. Disusul Ganjar-Mahfud 23 persen, dan Anies-Muhaimin sebesar 22,3 persen.

Sementara hasil survei terbaru Indonesia Political Opinion (IPO) menujukkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada di urutan pertama, disusul Anies-Cak Imin, dan urutan ketiga ditempati Ganjar-Mahfud.

Di atas kertas percaya atau tidak angka-angka tersebut sudah menggambarkan realitas di lapangan kemungkinan besar Prabowo-Gibran menjadi penghuni Istana Negara, melanjutkan pemerintahan Jokowi.

Pertanyaannya, apakah hasil survei dari lembaga-lembaga survei nasional yang kompeten tersebut sudah menggambarkan realitas sebenarnya di lapangan atau pemilih sebenarnya. Jawabannya, bisa jadi iya dan bisa jadi tidak.

Sebaliknya, apakah Prabowo, Ganjar atau Anies yang kelak melenggang ke Istana Negara. Menurut penulis, sangat tergantung kepada komitmen pendukungnya saat pencoblosan.
Tentu hal ini sangat tergantung juga kepada pendekatan personal ketiga kontestasi Pilpres 2024 dan para TPN atau TKN masing-masing saat kampanye maupun prakampanye yang sudah berjalan selama ini. Misalnya, kunjungan kepada para tokoh agama di kantong-kantong basis suara.*

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini