Beranda Berita Terkini Ini Dia Kriteria Capres Pengganti Jokowi Menurut Peneliti BRIN

Ini Dia Kriteria Capres Pengganti Jokowi Menurut Peneliti BRIN

Ilustrasi - Calon Presiden Republik Indonesia pada Pilpres 2024 (ANTARA/Naufal Ammar)

Forumterkninews.id, Jakarta – Peneliti Senior Badan Riset dan Inovasi (BRIN), Firman Noor, mengungkapkan kriteria yang harus dimiliki oleh calon presiden (Capres) yang akan menggantikan Presiden Jokowi pada periode 2024-2029.

Pertama, Firman menyatakan bahwa seorang Capres harus memiliki modal politik yang kuat agar dapat mendapatkan dukungan politik yang solid untuk program-program dan kebijakannya.

“Dia harus memiliki modal politik yang cukup karena ini berkaitan dengan tingkat politik. Jika dia lemah secara politik, maka kemungkinan akan mudah digoyahkan,” ujar Firman dalam acara diskusi Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) dengan tema “Mencari Capres Ideal untuk Pembangunan Berkelanjutan” yang berlangsung di Aryaduta Hotel, Jakarta,  Rabu (11/10).

Kedua, Firman menekankan bahwa seorang Capres juga harus memiliki pemahaman ekonomi yang memadai. Oleh karena itu, Capres perlu didukung oleh tim ekonomi yang kompeten untuk menghadapi berbagai tantangan ekonomi, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

Ketiga, kata  Firman, dia harus bersifat demokratis, karena demokrasi memiliki korelasi dengan pembangunan ekonomi. Demokrasi memberikan respons cepat.

“Ketika muncul masalah dalam kehidupan kita, termasuk dalam bidang pembangunan, dengan respons cepat, masalah tersebut dapat ditangani dengan lebih efisien,” jelas Firman.

Selain itu, Firman menyoroti pentingnya kepemimpinan yang baik bagi penerus Jokowi. Menurutnya, seorang Capres harus tidak hanya berani, tetapi juga efektif, efisien, demokratis, dan mampu menyatukan seluruh elemen bangsa.

“Selain itu, dia juga harus memiliki kemampuan dalam tata kelola yang baik. Di era industri 4.0, kolaborasi adalah kunci, sehingga kerja sama bukan hanya dalam konteks internal bangsa, tetapi juga dalam konteks internasional,” ungkapnya.

Firman juga mencatat bahwa para calon presiden yang ada sebenarnya memiliki niatan yang sama untuk melakukan pembangunan.

Hanya saja, perbedaannya terletak pada fokus mereka, ada yang ingin meneruskan dengan percepatan, sementara yang lain lebih fokus pada perbaikan.

“Ini adalah keunikan dari sistem demokrasi dan kehidupan berbangsa. Ada kelompok orang yang puas dengan status quo dan ingin melanjutkannya, sementara yang lain ingin melakukan koreksi dan perbaikan yang mereka anggap perlu,” tambah Firman. *

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini