Elektabilitas Erick Thohir sebagai Bacawapres Menguat, Prabowo dan Ganjar harus Berhitung
ftnews.co.id, Jakarta — Nama Erick Thohir semakin menguat menjadi salah satu bakal calon wakil presiden. Itu berarti Capres Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo perlu berhitung.
Hasil Survei Poltracking Indonesia, yang dirilis Sabtu (7/10/202) menunjukkan elektabilitas Erick Thohir sebagai salah satu bakal calon wakil presiden (Bacawapres) tidak pernah kendor sejak memasuki tahun politik 2023.
“Hingga pada survei terakhir pada awal September 2023 ini memperoleh 18,6 persen hingga 19 persen dari jumlah responden,” jelas Direktur Research Poltracking Indonesia Arya Budi.
Demikian yang mengemuka dalam Publikasi Hasil Survei ‘Kekuatan Politik Elektoral Menuju Pendaftaran Capres – Cawapres 2024’ yang digelar oleh Poltracking Indonesia pada Sabtu (7/10/2023).
Arya menyebutkan, mengetahui elektabilitas bakal Bacawapres sangat penting. Sebab, belum semua bakal calon presiden (Bacapres) menentukan pasangan bacawapres-nya.
Kedua bacapres, jelas Arya, baik calon PDI-P, Ganjar Pranowo, serta calon Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto yang hingga saat ini belum menentukan pasangan.
Poltracking Indonesia telah melaksanakan survei pada 3 – 9 September 2023. Periode ini penting karena bacapres Nasdem dan PKS, yaitu Anies Baswedan baru saja melaksanakan deklarasi penetapan bacawapres, yaitu Muhaimin Iskandar (Cak Imin).
“Hasil survei tersebut menunjukkan elektabilitas cawapres pada simulasi 11 nama menempatkan Erick Thohir sebagai figur dengan elektabilitas bacawapres tertinggi, yaitu 18,6 persen,” jelas Arya.
Angka ini, lanjut dia, disusul oleh Sandiaga Uno 15,7 persen; Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 10,2 persen, lalu Ridwan Kamil 9,1 persen.
Bagi Arya, ada yang menarik di simulasi 11 nama ini adalah dengan memasukkan nama Gibran Rakabuming Raka.
“Jika Mahkamah Konstitusi menyetujui keputusan soal usia cawapres. Sementara pada simulasi 10 nama, nama Gibran kita hilangkan,” katanya.
Menurutnya, pada simulasi 10 nama bacawapres, Erick Thohir masih memimpin dengan perolehan 19 persen, lalu Sandiaga Uno 15,7 persen; Ridwan Kamil 12,4 persen; dan AHY 10,2 persen.
“Erick Thohir cenderung naik sejak masuknya tahun politik tahun 2023. Ini menjadi krusial karena nama Erick bertahan tinggi,†ujarnya.
Dalam survei ini, Poltracking mengambil populasi warga negara Indonesia (WNI) yang punya hak memilih, mengunakan metode Multistage Random Sampling, dengan 2,9 persen margin error, dan 1.220 responden.
Diakui Arya, pihaknya, terus melakukan cross check lapangan, oleh koordinator wilayah ke beberapa titik. Ada dokumentasi foto yang dikirimkan surveyor, ada geo tagging.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yudha mengatakan, selisih antara bacapres Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto setelah dipasangkan dengan masing – masing pasangannya adalah sangat tipis, antara 2 -3 persen.
Dengan 2-3 persen itu, jelasnya, menjadikan sangat penting saat dipasangkan dengan pasangannya Ganjar atau Prabowo. Dengan masuknya cawapres pun, naik turunnya 2-3 persen juga.
“Ini menjadikan cawapres menjadi sangat penting. Prabowo dan kubu Ganjar masih saling mengintip strategi kompetitornya,†katanya.***