ftnews.co.id, Jakarta – Calon presiden Anies Baswedan mengungkapkan langkah-langkah dalam mencapai pertumbuhan dan pemerataan pembangunan. Dia menekankan pentingnya meneruskan kebijakan hilirisasi sebagai salah satu langkah untuk pertumbuhan dan pemerataan pembangunan tersebut.
“Kami berusaha membangun pusat-pusat pertumbuhan ekonomi dari kota-kota kecil menjadi kota menengah, dan dari kota menengah menjadi kota besar di berbagai wilayah Indonesia,” kata Anies dalam acara Sarasehan 100 ekonom Indonesia di Menara Mega, Mampang, Jakarta Selatan, Rabu (8/11).
Menurut perhitungan Anies, setidaknya ada 14 kota yang perlu menjadi kota besar dari kota menengah, dan kota kecil perlu berkembang menjadi kota besar. “Dengan begitu, pusat-pusat pertumbuhan, terutama di luar Jawa, akan didorong,” tambahnya.
Anies juga menggarisbawahi pentingnya mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai bagian dari rantai pasok bisnis dengan perusahaan besar.
“Kemudian, kita harus serius dalam mengembangkan UMKM agar menjadi bagian dari rantai pasok bisnis perusahaan besar. Hal ini perlu diatur secara struktural melalui regulasi agar rantai pasok berjalan,” katanya.
Anies menyatakan bahwa kebijakan hilirisasi harus terus dilakukan sambil mendorong reindustrialisasi. Dia berharap langkah ini dapat menciptakan jutaan lapangan kerja dalam kurun waktu 5 tahun ke depan.
“Kita harus melanjutkan kebijakan hilirisasi sambil mendorong reindustrialisasi, seperti yang sering diungkapkan oleh para ekonom. Hilirisasi tidak boleh dihentikan, tetapi itu tidak cukup; harus ada reindustrialisasi. Semoga langkah ini dapat menciptakan setidaknya 15 juta lapangan kerja baru dalam periode 5 tahun ke depan,” ujar Anies.*
