Beranda Berita Terkini Akhirnya Surya Paloh Buka Suara Soal Duet Anies-Muhaimin

Akhirnya Surya Paloh Buka Suara Soal Duet Anies-Muhaimin

(Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh/foto: instagram surya paloh)

ftnews.co.id, Jakarta— Akhirnya Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh buka suara soal ‘kehebohan’ yang terjadi terkait pernyataan Partai Demokrat bahwa Anies Baswedan sudah setuju berpasangan dengan Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB, dalam Pilpres 2024 mendatang.

Surya Paloh mengatakan kemungkinan untuk mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai bakal calon presiden (Capres)-calon wakil presiden (Cawapres) pada Pilpres 2024, ada namun belum terformalkan.

“Kemungkinan ke arah itu bisa saja terjadi tapi saya pikir belum terformalkan sedemikian rupa. Jadi kita tunggu perkembangan satu dua hari ini,” kata Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Kamis malam.

Surya Paloh juga menambahkan bahwa dirinya belum secara resmi memberikan persetujuan soal pasangan duet tersebut. “Kalau persetujuan dalam arti mengangguk-angguk aja kan belum tuntas sepenuhnya ya,” ujarnya.

Kemudian terkait pernyataan Partai Demokrat yang merasa dikhianati oleh NasDem, Paloh mengatakan tentunya hal itu tentu bukan hal yang menggembirakan.

“Saya harus jelaskan dulu pasti kita dalam suasana turut prihatin ya, itu sikap saya. Apakah itu karena perasaan empati, apakah juga karena perasaan ikut prihatin. Nah saya pasti tidak bergembira menerima suatu kabar seperti itu. Kenapa? karena harapan kita bisa berjalan sebagaimana yang diharapkan bersama itu pasti sikap NasDem,” ujarnya.

Di bagian lain Surya Paloh menegaskan,  Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) masih ada. “Sampai hari ini koalisi masih ada. Besok pagi masih ada atau setengah ada, kita belum tahu juga,” ujarnya.

Kemudian terkait apakah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) akan bergabung dalam Koalisi Perubahan, Paloh mengatakan dirinya menyerahkan hal tersebut kepada rekan-rekan koalisi.
“Saya serahkan kepada pembahasan dari kawan-kawan, beberapa teman-teman ya. Apakah itu dilakukan? Kalau itu dilakukan, di mana? kapan waktunya? Saya pikir mungkin progres ini akan berjalan cukup cepat, kita lihat perkembangan besok barangkali,” ujarnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyebut duet Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebagai pasangan mengkhianati Piagam Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

“Rentetan peristiwa yang terjadi merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan Piagam Koalisi yang telah disepakati ketiga Parpol,” kata Teuku dalam siaran pers Demokrat yang diterima di Jakarta, Kamis.

Teuku menyebut Anies mengkhianati apa yang telah ia sampaikan bahwa dirinya memilih Ketua Umum Partai Demokrat AHY sebagai bakal cawapres.

“Termasuk, pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh bakal capres Anies Baswedan yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” imbuh Teuku.

Dalam siaran pers tersebut, Teuku mengungkapkan bahwa sejatinya Anies telah memilih AHY sebagai bakal Cawapres. Teuku menyebut Anies telah menyampaikan kepada AHY terkait keinginannya itu.

Namun pada Selasa (29/8) malam, di NasDem Tower, Jakarta, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menetapkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Cak Imin sebagai bakal Cawapres Anies.

Sehari kemudian, sambung dia, pada Rabu (30/8) Anies tidak menyampaikan secara langsung keputusan itu kepada pimpinan tertinggi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Demokrat sebagai parpol yang tergabung dalam KPP. ***

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini