Beranda Berita Terkini AHY: Pertemuan Demokrat-Gerindra Sudah Lama Diniatkan

AHY: Pertemuan Demokrat-Gerindra Sudah Lama Diniatkan

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono /ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.

ftnews.co.id, Yogyakarta— Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyebut pertemuan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya dengan Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta Pusat, sudah lama diniatkan namun baru terealisasi.

“Yang jelas tadi pertemuan yang baik antar dua sekjen didampingi sejumlah petinggi partai baik Gerindra dan Demokrat di Dewan Pimpinan Pusat Demokrat. Ini niat yang sudah cukup lama disampaikan tetapi baru bisa sekarang,” kata AHY usai menghadiri Fisipol Leadership Forum di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Kamis.

AHY menganggap setiap pertemuan antarpartai politik memiliki semangat yang baik untuk menjalin komunikasi sekaligus dapat menjadi sarana mencari solusi berbagai persoalan di negeri ini.

Putra sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono itu mengaku dirinya termasuk para kader partai berlambang bintang mercy itu selalu membuka diri untuk berkomunikasi dan bersilaturahmi segala arah dengan partai manapun.

“Yang jelas kami ingin menjadi contoh buat masyarakat luas bahwa walaupun berbeda dalam pilihan dan posisi politik selalu terbuka ruang untuk bisa berkomunikasi dan membangun kerja sama,” kata dia sebagaimana dikutip dari Antaranews

Saat ditanya terkait peluang terbentuknya koalisi baru menyusul pertemuan petinggi dua partai itu, AHY mengakui bahwa dalam politik kemungkinan itu selalu ada.

“Saya pikir hal-hal tersebut selalu menjadi bahan untuk diskusi ya. Kami tidak ingin berandai-andai tetapi yang jelas politik itu memang serba mungkin. Politik adalah seni yang bisa menyatakan semua itu bisa terjadi,” kata dia.

Kendati demikian, AHY memastikan bahwa hingga saat ini Partai Demokrat tetap serius untuk membangun Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP).

“Saya yakinkan bahwa hari ini demokrat juga tetap serius untuk membangun koalisi perubahan. Nah tentu dalam perjalanannya kita ingin membuka diri siapa pun bisa bergabung dalam semangat perubahan seperti ini, begitu pula sebaliknya,” kata dia.

Meski berada dalam koalisi partai pendukung Anies, menurut AHY, Partai Demokrat tidak akan menutup diri mendengarkan pandangan dari partai lain di luar koalisi.

“Kita tahu Partai Gerindra adalah partai yang besar yang juga memiliki sikap dan posisi politik hari ini, termasuk juga Partai Demokrat juga demikian, yang jelas semangat seperti ini adalah baik untuk semua,” ujar AHY.

Tak Menggoda Demokrat

Sementara SekjencPartai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan kedatangannya ke kantor DPP Partai Demokrat, tidak bermaksud menggoda keputusan politik Partai Demokrat terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

“Kalau kami berkomunikasi dengan Demokrat, tidak bermaksud menggoda keputusan politik yang sudah diputuskan oleh Demokrat,” kata Muzani dalam konferensi pers usai pertemuan dengan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya di kantor DPP Partai Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat.

Muzani menjelaskan, pihaknya memahami Partai Demokrat telah memiliki keputusan politiknya sendiri, yakni mengusung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) bersama Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

“Demikian juga Demokrat telah tahu dan mengetahui bahwa partai Gerindra telah mengambil keputusan final tentang calon presiden, yakni Pak Prabowo Subianto dan telah berkoalisi dengan Partai Kebangkitan Bangsa,” imbuhnya.

Terkait komunikasi antara Gerindra dan Demokrat, Muzani mengatakan bahwa hal itu merupakan upaya untuk saling bersilaturahmi dan bergandengan tangan, sebab ia menilai diperlukan kekuatan politik yang banyak untuk membangun Indonesia.

“Membangun Indonesia dengan jumlah 275 juta penduduk, dengan masalah yang segudang, dengan problem yang ruwet, ribet, rumit, tentu saja memerlukan kekuatan partai politik yang banyak. Memerlukan kekuatan-kekuatan yang banyak itulah yang kita komunikasikan,” ucapnya.

Lebih lanjut, Muzani tidak menampik bahwa pertemuan tersebut juga membahas terkait calon wakil presiden (cawapres). Namun, Gerindra dan Demokrat sepakat pada pilihan politik masing-masing. “(Cawapres) dibahas, tetapi kesimpulannya pada pilihan politik masing masing. Gerindra ya ke Gerindra, Demokrat ke Demokrat,” tutur Muzani.***

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini