Relawan AMIN Luncurkan “Kentongan Perubahan” Simbol Ancaman terhadap Demokrasi  

Peluncuran Gerakan Rakyat 'Kentongan Perubahan dipimpin Sudirman Said. (Foto : Istimewa)

ftnews.co.id, Jakarta – Relawan pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin), meluncurkan  ‘Kentongan Perubahan’.

Menurut juru Bicara Anies, Sudirman Said,  kentongan bambu  diibaratkan sebagai tanda kewaspadaan bagi masyarakat.

“Kentongan adalah simbol kewaspadaan, simbol untuk membangunkan, dan simbol juga untuk mengingatkan bahwa ada bahaya di luar sana,” ujar Sudirman di Sekretariat Koalisi Perubahan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (10/11/2023).

Melalui kentongan ini kata Sudirman, gerakan rakyat  ingin memberikan tanda kewaspadaan  terhadap demokrasi, korupsi, nepotisme, dan pelanggaran etika.

“Pada Pemilu 2024, kita tahu bahwa banyak isu-isu tentang kecurangan. Oleh karena itu, kentongan ini dapat menjadi tanda bahaya, tanda kewaspadaan,” ucapnya.

Dengan kentongan ini, kata Sudirman,  pihaknya akan bersuara, mengajak, membangunkan, dan melakukan konsolidasi gerakan rakyat untuk perubahan, dengan cara memenangkan calon pemimpin yang mampu menjawab tantangan.

Selain itu kata   Sudirman, kentongan juga digunakan sebagai sarana konsolidasi untuk mewujudkan perubahan. “Para  pendiri bangsa  memproklamirkan kemerdekaan dengan tujuan untuk memajukan kesadaran umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan juga ikut menjaga ketertiban dunia,” katanya.

Sudirman  melihat, saat ini  demokrasi  sedang mengalami tekanan, dengan korupsi dan nepotisme yang telah  mencapai puncak kekuasaan. Sebaliknya, prinsip-prinsip hukum, tata kelola, dan etika tidak  lagi menjadi pedoman bagi para pemimpin.

“Kondisi ini berbahaya, krisis, dan harus diwaspadai. Oleh karena itu, gerakan rakyat untuk perubahan hari ini meluncurkan simbol yang disebut ‘Kentongan Perubahan’,” ujarnya.*

Tutup