Prabowo: Program Kerja dan Kebijakan Jokowi Fondasi Indonesia Jadi Negara Maju
ftnews.co.id, Jakarta— Bakal Calon Presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto menegaskan akan melanjutkan program kerja Presiden Joko Widodo jika terpilih menjadi presiden dalam pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024.
“Arahnya (kebijakan Jokowi) sudah benar, jangan ragu, jangan plin-plan, harus tegas. Saya tegas, saya akan lanjutkan program Pak Jokowi. Saya tegas mengatakan itu,” kata Prabowo saat menyampaikan sambutan dalam Deklarasi Dukungan Relawan Penerus Negeri untuk Prabowo-Gibran di Djakarta Theater, Jakarta, Sabtu (28/10/2023).
Ia menilai program kerja dan kebijakan Jokowi telah menjadi fondasi bagi Indonesia untuk menjadi negara maju pada 2045.
“Saya benar-benar meyakini bahwa semua yang dilakukan (Jokowi) harus kita lanjutkan, dan harus kita sempurnakan, dan harus kita tambah bila perlu,” katanya.
Salah satu kebijakan Jokowi yang akan dilanjutkan adalah hilirisasi sumber daya alam (SDA).
“Jadi, konsep hilirisasi ini salah satu dari kebijakan strategi yang menentukan apakah kita terus begini, maju maju, tapi tidak lompat. Kita ingin melompat jadi negara makmur,” ucap Prabowo.
Apabila terpilih menjadi presiden pada 2024, dengan kebijakan hilirisasi SDA, Prabowo ingin melihat masyarakat Indonesia menggunakan motor dan mobil hasil produksi dalam negeri, serta tak lagi bergaji sebesar upah minimum regional (UMR).
Prabowo menargetkan pendapatan per kapita Indonesia mencapai 30 ribu dolar AS per tahun pada 2045 sehingga Indonesia masuk kategori negara maju.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Bahlil Lahadalia, menyebut Prabowo Subianto menjadi bakal calon presiden yang sering membicarakan hilirisasi SDA.
Menurutnya, penerapan hilirisasi SDA membutuhkan pemimpin dengan nasionalisme dan integritas yang kuat, agar tidak disetir oleh negara lain.
“Contoh ketika IMF (International Monetary Fund) mau mengintervensi kita yang mau melarang ekspor nikel, kalau presidennya lemah, sudah lewat barang itu, pasti kita sudah ekspor lagi,” kata Bahlil.
Usia bukan Pertimbangan
Di bagian lain Prabowo juga sempat menyinggung masalah usia. Menurutnya, usia bukan pertimbangannya dalam memberikan kewenangan pada seseorang.
“Jadi saya kira bukan usia yang jadi kriteria, tapi hasrat dan niat. Ada anak muda yang niatnya hanya foya-foya, ada orang tua juga hidupnya hedon,” ucapnya.
Ia mengaku memberikan kewenangan kepada orang-orang yang dianggapnya memiliki kemampuan dan keahlian.
“Saya tidak peduli latar belakang, orang tuanya siapa, ras, agamanya apa. Kalau dia benar-benar mampu, berhasrat, berniat, dan beritikad baik, itu yang saya dorong, dari dulu itu pendirian dan keyakinan saya,” ujarnya.
Ia pun menyampaikan terima kasih kepada relawan Penerus Negeri yang telah mendeklarasikan dukungan kepadanya.
Hadir dalam deklarasi tersebut antara lain Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran Rosan Roeslani, Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Prabowo-Gibran Bahlil Lahadalia, dan Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani.***