Soal Gibran Bacawapres Prabowo, FX Rudi: Saya tak Mau Menjelek-jelekkan
ftnews.co.id, Solo— Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo menyatakan kader partai harus siap kecewa dan dikecewakan menyusul dinamika politik yang terus berjalan.
“Kader partai itu sudah saya beri pesan semua, harus siap kecewa dan siap dikecewakan. Nek durung (kalau belum) siap kecewa jangan jadi kader PDI Perjuangan,” tegas F.X. Hadi Rudyatmo di Solo, Jawa Tengah.
Terkait dengan langkah politik salah satu kader partai PDI Perjuangan sekaligus Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka yang akhirnya menjadi pendamping Bacapres dari partai lain, dia pribadi mengaku tidak kecewa.
“Kader militan enggak ada kata kecewa. Saya enggak pernah berpikiran negatif kepada orang lain, enggak mau menjelek-jelekkan,” katanya.
Menyinggung manuver Gibran yang mengawali karier politik di PDI Perjuangan, Rudi mengatakan bahwa itu merupakan hak yang dilindungi oleh undang-undang.
Otomatis Keluar dari PDIP
Terkait dengan kelanjutan Gibran di PDI Perjuangan, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta mengatakan bahwa melihat kondisi saat ini, artinya Gibran secara otomatis sudah keluar dari PDI Perjuangan.
“Ya, otomatis to. Kalau sudah dari partai A ke partai B, berarti anggota partai B. Partai A-nya tergantung pada beliau sendiri,” katanya sebagaimana dilansir Antara
Disinggung secara etika politik, dia enggan menilai langkah yang sudah dilakukan oleh putra sulung Presiden RI Joko Widodo tersebut. “Saya enggak mau menilai orang lain. Menilai diri sendiri saja compang-camping kok,” katanya.
Ia juga memilih tidak ambil pusing dengan deklarasi Capres dan Cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dari Koalisi Indonesia Maju.
“Pengaruh atau tidak itu masyarakat yang bisa menilai. Tugas saya merawat dan mengelola kader PDI Perjuangan bergerak sat-set das-des memenangkan Ganjar dan Mahfud,” katanya.
Menurut Rudy, pihaknya saat ini hanya fokus melakukan instruksi dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, yakni memenangkan Ganjar Pranowo dan Mahfud Md. sebagai presiden dan wakil presiden di satu putaran dan memenangkan PDI Perjuangan.
“Tugas saya hanya itu,” katanya.
Ia mengatakan bahwa instruksi dari ketua umum tersebut turun sejak 2 hari lalu ke Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta.
“Jumat kalau enggak Kamis. Setelah pendaftaran ada surat kader diminta fokus memenangkan Ganjar dan Mahfud. Surat ke DPC, kepala daerah pasti dapat. Tugas saya hanya itu,” katanya.
Terkait dengan kelanjutan nasib Gibran sebagai anggota PDI Perjuangan, dia mengaku tidak tahu.
“Enggak tahu saya. KTAÂ ‘kan Ibu Mega yang tanda tangan,” katanya.
Sementara itu, mengenai komunikasi yang terjalin dengan Gibran, dia mengatakan bahwa terakhir pada peresmian Kantor DPC PDI Perjuangan Kota Surakarta beberapa waktu lalu.
“Terakhir WA (WhatsApp), pamit tidak hadir pada peresmian DPC karena beliau rapat,” katanya.
“Nggak nggagas no (tidak memikirkan), kene fokuse (saya fokus) memenangkan. Ke Sedayu (Jogja, red.) tak lakoni (saya jalankan), fokus memberikan pencerahan kepada kawan-kawan. Saya enggak merasa terpengaruh apa pun karena fokus memenangkan Ganjar dan Mahfud,” tegasnya.***