Beranda Berita Terkini Kapolri: Polri Lakukan Pendekatan Lunak hingga Keras Atasi Teror pada Pemilu

Kapolri: Polri Lakukan Pendekatan Lunak hingga Keras Atasi Teror pada Pemilu

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo (dua kanan) saat konferensi pers usai menghadiri Acara Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-13 BNPT RI di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (28/7/2023). (ANTARA/Fath Putra Mulya)

ftnews.co.id, Jakarta— Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) dalam hal ini Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror, terus melakukan pendekatan lunak (soft approach) hingga keras (hard approach) sebagai upaya untuk mengatasi teror pada tahun pemilihan umum (Pemilu).

Hal tersebut dikatakan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo usai menghadiri Acara Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun Ke-13 BNPT RI di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat.

“Tentunya terus melakukan kegiatan mulai yang sifatnya soft approach sampai dengan hard approach yang saat ini kami ubah menjadi langkah-langkah yang sifatnya pencegahan dan mengamankan atau biasa disebut dengan preventive strike,” kata Sigit.

Dia menyebut strategi tersebut juga dilakukan dalam beberapa kegiatan internasional, seperti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan KTT ASEAN yang digelar di dalam negeri beberapa waktu lalu.

“Dan alhamdulillah bahwa di event-event besar tersebut, sesuai dengan arahan Bapak Presiden, tidak terjadi letupan sekecil apa pun,” imbuhnya.

Oleh sebab itu, ia menyebut strategi tersebut juga diteruskan dalam menghadapi Pemilu 2024. Pasalnya, Polri memahami bahwa tahun politik berpotensi digunakan oleh kelompok-kelompok yang terafiliasi dengan terorisme.

“Khususnya pada saat terjadi perbedaan pendapat atau konflik, apalagi kemudian itu menggunakan isu-isu SARA. Tentunya kami mengantisipasi ini,” ucap Kapolri.

Selain itu, Kapolri menjelaskan bahwa pihaknya juga melakukan pembinaan terhadap mantan narapidana terorisme (napiter).

“Bekerja sama dengan BNPT (Badan Nasional Penanggulangan Terorisme) dengan Kementerian Agama, dengan tokoh agama untuk terus melakukan langkah-langkah moderasi beragama, sehingga paham-paham tersebut bisa kita cegah,” ucap Sigit.

Kemudian, terhadap aksi-aksi yang berpotensi menimbulkan dampak yang mengganggu dan membahayakan jalannya pemilu, maka akan dilakukan penangkapan.

“Dan tentunya seluruh anggota kita, didukung oleh Bapak Panglima TNI, terus waspada; khususnya di wilayah-wilayah yang menjadi basis dari kelompok-kelompok itu,” kata Sigit.***

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini