ftnews.co.id, Makassar – Para bakal pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden diingatkan tidak menggunakan cara-cara politik yang bisa memecah belah demi menjaga persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia.
“Jangan gunakan politik pecah belah yang bisa membuat masyarakat menjadi korban. Itu sering saya sampaikan dan saya tidak pernah ragu kepada siapa pun capresnya. Karena ini penting untuk kita semua,” ujar Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo pada kuliah umum di Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, Jumat (20/10/2023).
Menurut Kapolri, setiap pesta demokrasi termasuk yang berlangsung lima tahun sekali tentu menjadi ancaman dan potensi konflik bisa saja terjadi. Kepolisian akan bertindak secara hati-hati agar tidak memunculkan konflik saat pelaksanaan Pemilu serentak 14 Februari 2024.
“Tentunya ini menjadi ancaman bagi kita semua, yang namanya situasi konflik. Apabila kita tidak hati-hati pasti akan terjadi itu (konflik). Saya selalu berpesan, mari kita jaga persatuan dan kesatuan,” papar Listyo seperti dikutip Antara.
Lebih lanjut Kapolri mengatakan, pihaknya telah menemui seluruh pimpinan partai politik untuk mengantisipasi potensi munculnya konflik dalam kontestasi. Bahkan di beberapa kesempatan pihaknya sering bertemu masing-masing bakal capres yang akan maju bertarung.
“Saya berkali-kali bicara dan tidak pernah ragu untuk bicara kepada Ketua Umum Partai, saya bicara kepada capres. Boleh maju, tapi adu gagasan. Yakinkan kepada masyarakat, bahwa beliau-beliau adalah calon pemimpin yang pantas untuk dipilih,” tuturnya menambahkan.
Kapolri berharap agar civitas akademika Unhas Makassar dan jajarannya ikut menyampaikan pesan persatuan tersebut. “Perbedaan boleh ada, beda pendapat boleh, tetapi persatuan dan kesatuan harus di jaga, Karena siapa pun pemimpinnya nanti membutuhkan itu,†ujar Listyo.
Polri saat ini fokus pada pengamanan Pemilu Legislatif dan Pilpres 2024. Untuk itu diingatkan para bakal paslon dan timnya sebelum dan setelah ditetapkan menjadi paslon agar selalu mengedepankan cara berpolitik yang baik, santun dan tidak memecah belah persatuan bangsa. Sebab, dampaknya masyarakat menjadi korban.
