ftnews.co.id, Jakarta – Politikus dari PDIP dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, akan berada di Jakarta hari ini, Rabo 18 Oktober 2023. Dia akan bertemu dan berbincang dengan Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto.
Menurut  politisi senior PDIP Hendrawan, percakapan antara Gibran dan Hasto akan membahas berbagai hal, termasuk kondisi tekini dan isu yang terkait dengan keputusan Mahkamah Konstitusi mengenai kepala daerah yang dapat maju sebagai calon presiden atau wakil presiden meskipun belum mencapai usia 40 tahun.
Sebelumnya diketahui bahwa Gibran mengaku dipanggil oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) untuk datang ke Jakarta pada tanggal 18 Oktober 2023. Gibran berencana melaporkan situasi saat ini dalam kesempatan tersebut.
Gibran mengatakan bahwa dia secara rutin melaporkan perkembangan politik kepada pimpinan partai. Ketika ditanya apa yang akan dia laporkan, Gibran memilih untuk tidak mengungkapkannya.
“Saya memang rutin melaporkan perkembangan politik kepada beliau. Ya, nanti saat dipanggil pasti akan ditanya mengenai situasi saat ini. Tunggu saja hingga hari Rabu. Mungkin juga akan membahas TPN Ganjar. Kami akan melaporkan semuanya kepada pimpinan pada hari Rabu,” jelasnya.
Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa tidak ada pemanggilan khusus kepada Gibran Rakabuming. Hasto mengatakan pertemuan dengan Gibran adalah untuk berbicara sebagai sesama kader partai.
“Kami tidak melakukan pemanggilan, kami hanya berbicara dan berbincang sebagai sesama kader partai. Kantor partai adalah rumah bagi rakyat dan seluruh kader partai, jadi kedatangan ke kantor partai bukan karena dipanggil, karena ini adalah rumah bersama kita,” kata Hasto.
Hasto juga  menyatakan bahwa ia sudah lama tidak bertemu dengan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi). Oleh karena itu, ia mengundang Gibran untuk datang ke Kantor DPP PDIP untuk berbicara.
“Sudah cukup lama tidak bertemu. Bahkan Presiden Jokowi sendiri sudah berbulan-bulan tidak bertemu dengan Mas Gibran, saat ditanya oleh media, saya juga sudah berbulan-bulan tidak bertemu dengannya. Kami adalah DPP. Jadi, kami ingin berbicara di kantor partai, paling tidak, secangkir kopi enak,” katanya.*
