Elektabilitas PKB dan Gerindra di Jatim Berpotensi Salip PDIP

ftnews.co.id, Surabaya – Elektabilitas Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Gerindra Jawa Timur bersaing ketat, bahkan berpotensi menyalip PDI Perjuangan pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Demikian hasil survei Lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) yang baru saja dirilis.

Meski hasil survei mengungkapkan PDI Perjuangan berada di posisi teratas dengan tingkat eletabilitas 17,8 persen. Namun elektabiltas PKB dengan suara 15,2 persen dan Gerindra sebesar 15,1 persen diprediksi akan terus naik.

“Jadi PKB, Gerindra punya peluang menyalip PDI Perjuangan. Elektabilitas PDI Perjuangan selisihnya di bawah margin of error,” papar Direktur ARCI Baihaki Sirajt dalam keterangannyam Kamis (2/11/2023).

Baihaki mengatakan, elektabilitas PDP Perjuangan dipengaruhi dukungan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi). Namun terdapat kecenderungan turun karena isu mulai renggangnya hubungan keduanya.

“Karena harus dimengerti Jatim itu basis Jokowi selama dua kali pemilihan presiden (Pilpres). Sekarang sinyal Jokowi ke bakal pasangan calon yang bukan diusung PDI Perjuangan,” jelas Baihaki.

Menurut Baihaki, posisi PKB dan Gerindra berpotensi menyalip PDI Perjuangan. Hanya saja posisi kedua partai juga belum aman karena masih ada Golkar di urutan keempat dengan elektabilitas 14,1 persen berpotensi masuk tiga besar.

“Golkar punya peluang mendapat coattail effect dari Gibran, di mana loyalis Jokowi di Jatim bisa berbelok dari awalnya PDI Perjuangan kemudian ke Golkar karena ada faktor Gibran,” ujar Baihaki.

Survei ARCI dilakukan 22 Oktober hingga 27 Oktober 2023 dengan metode multistage random sampling. Survei melibatkan 1.200 responden yang tersebar proporsional di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur. Margin of error sebesar 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Berikut hasil survei elektabilitas partai politik di Jawa Timur dari ARCI:

1. PDI Perjuangan 17,8 persen.
2. PKB 15,2 persen.
3. Gerindra 15,1 persen.
4. Golkar 14,1 persen.
5. Demokrat 10,1 persen.
6. NasDem 5,9 persen.
7. PKS 5,2 persen.
8. PAN 4,5 persen.
9. PPP 4,1 persen.
10. PSI 1,8 persen.
11. Perindo 1,4 persen.
12. Hanura 0,5 persen.
13. PKN 0,5 persen.
14. PBB 0,2 persen.
15. Gelora 0,1 persen.
16. Ummat 0,1 persen.
17. Garuda 0 persen.
18. Partai Buruh 0 persen.
19. Tidak tahu/tidak menjawab 3,1 persen.