ftnews.co.id, Jakarta— Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi mengatakan setiap hasil survei selalu dijadikan partainya sebagai bahan evaluasi dalam langkah pemenangan di Pemilu 2024.
Karena itu dia tidak terlalu memikirkan terkait hasil survei yang menyebutkan bahwa PPP tidak lolos ambang batas parlemen.
“Hasil survei Indikator Politik, kami jadikan bahan evaluasi dalam langkah pemenangan ke depan. PPP selalu lolos ke parlemen meskipun dipotret tidak lolos, karena PPP mau lolos Pemilu bukan lolos survei,†kata Achmad Baidowi atau Awiek di Jakarta, Minggu.
Hasil survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan bahwa perolehan suara PPP 2,4 persen dan terancam tidak lolos ambang batas parlemen atau “parliamentary threshold†pada Pemilu 2024.
Awiek mengatakan, PPP menghargai hasil survei tersebut sebagai sebuah temuan riset, meskipun survei internal maupun lembaga lain menunjukkan hasil berbeda.
Menurut dia, saat pengambilan sample, posisi calon anggota (Caleg) PPP belum bergerak masif karena belum masuk tahapan daftar calon tetap (DCT). “Jika survei dilakukan pada saat DCT telah diumumkan dan semua bergerak, maka kami yakini hasilnya akan jauh lebih bagus,†katanya.
Diketahui, survei Indikator Politik Indonesia menyebutkan elektabilitas partai politik, hasilnya adalah PDIP (26 persen), Partai Gerindra (12,6 persen), Partai Golkar (9,2 persen), PKB (7,5 persen), PKS (5,2 persen), Partai Demokrat (5,1 persen), Partai NasDem (4,8 persen), dan PAN (4,5 persen).
PPP (2,4 persen), Partai Perindo (1,9 persen), PSI (0,8 persen), Partai Hanura (0,3 persen, Partai Garuda (0,3 persen), dan Partai Gelora (0,2 persen), PBB (0,1 persen), Partai Buruh (0,1 persen), Partai Ummat dan PKN (0 persen).
Survei Indikator Politik Indonesia dilakukan dalam rentang waktu 25 Agustus-3 September 2023 dengan menggunakan metode random sampling. Survei itu melibatkan sebanyak 1.200 responden dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dan toleransi kesalahan sekitar 2,9 persen.***