AHY: Cegah Kecurangan Pemilu dan Intervensi Penguasa
ftnews.co.id, Yogyakarta – Semua pihak harus mencegah terjadinya intervensi yang dilakukan oleh penguasa hanya untuk memberikan jalan kepada seseorang atau satu koalisi tertentu. Hal ini tidak sehat bagi demokrasi.
Demikian ditegas ungkap  Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Diskusi Leadership Forum di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Kamis (20/7/2023).
“Kita juga tidak ingin kemudian ternyata nanti hasilnya adalah suatu yang membuat rakyat marah dan tidak terima akhirnya mencari jalan untuk dirinya sendiri mencari jalan keadilan,” tambahnya.
AHY menilai, kualitas penyelenggaran Pemilu sesungguhnya masih banyak yang bisa diperbaiki. Sejatinya Pemilu termasuk Pilkada itu berlangsung dengan langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil (Luber Jurdil). Namun apakah sudah benar-benar terjadi?
“Kita merasakan ada intervensi, ada intimidasi dan juga masih kerap terjadi kecurangan-kecurangan Pemilu dan Pilkada dari yang paling sederhana menggeser suara,†ujar AHY.
Menurut AHY, kecurangan Pemilu bisa terjadi sesama anggora legislatif dalam partai yang sama maupun lintas partai. Bahkan sampai dengan bentuk kecurangan yang lebih sistematis lebih masif dan lebih terstruktur.
Lebih lanjut AHY mengatakan, pihaknya tidak menginginkan terjadi kecurangan-kecurangan dalam Pemilu yang berdampak pada kerusuhan, seperti terjadi 2019. Karena dugaan-dugaan kecurangan situasi stabilitas politik dan keamanan menjadi tidak menentu baik di ibukota maupun di daerah lainnya di Indonesia.
“Kita harus cegah kecurangan. Kita juga tidak boleh membiarkan ada intervensi atau intimidasi yang merusak demokrasi itu sendiri,†tandas AHY.***