FTNews, Jakarta— Hari penentuan semakin dekat. Tidak ada waktu untuk bersantai-santai apalagi merasa “PD” (percaya diri) ‘over dosis’ lantaran hasil survey sehingga akhirnya lengah. Hari-hari terakhir ini justru krusial dan harus disikapi dengan kerja yang semakin keras. Apalagi masa tenang segera datang, yang artinya tidak ada lagi kampanye.
Calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka mengingatkan para relawan bahwa hasil survey Prabowo-Gibran yang dirilis berbagai Lembaga survey, tidak akan ada artinya jika akhirnya banyak yang Golput. Banyak yang mendukung Prabowo-Gibran, tapi kalau tidak datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 14 Februari, semua itu jadi tidak berarti.
“Survei-survei yang dirilis lembaga survey tidak ada artinya kalau banyak yang Golput,” ujar Gibran di hadapan para relawan muda. “Tidak ada artinya kalau para milenial, Gen Z, Golput,” tambahnya.
Jadi, lanjut Gibran, tangga 14 Februari nanti sangat kritis. Apalagi hari itu adalah libur panjang, longweekend. Karenanya, pesan Gibran sekali lagi, agar para relawan harus mengajak semuanya berbondong-bondong ke TPS.
“Ini sangat kritis sekali bapak-ibu tanggal 14 Februari itu. Libur panjang, long weekend. Saya pesan pada bapak-ibu semua para relawan, koordinator relawan untuk mengajak semuanya berbondong-bondong ke TPS,” ujarnya sambil menambahkan, tidak hanya berhenti di situ saja, suara harus dikawal sampai sore.
Untuk diketahui, berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum, jumlah pemilih dari generasi milenial dan Z mencapai lebih dari 100 juta orang atau 50 persen lebih dari total pemilih Pemilu yang berjumlah 204,8 juta orang.
Tercatat, pemilih millennial atau generasi yang lahir antara 1980-1996 terbanyak dengan jumlah 68.822.839 orang. Generasi X yang lahir di rentang tahun 1965 – 1980 sebanyak 57.486.482 orang. Sedangkan Generasi Z yang lahir di rentang tahun 1996 – 2012 berjumlah 46.800.161 orang.***
