Beranda Berita Terkini Temui Pengrajin Tahu di Gresik, Atikoh Dicurhati Kedelai Impor

Temui Pengrajin Tahu di Gresik, Atikoh Dicurhati Kedelai Impor

Siti Atikoh Suprianti, istri Ganjar Pranowo, menyaring kedelai yang sedang proses dimasak/foto: gesuri.id

FTNews, Gresik— Bukan hanya Ganjar Pranowo dan Mahfud Md yang gencar bertemu masyarakat, Siti Atikoh Suprianti, istri Ganjar pun rajin mengunjungi masyarakat di pelosok-pelosok. Tak terkecuali para pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah).

Kali ini yang dihampir Siti Atikoh adalah pengrajin tahu UD Makmur di Desa Gadingwatu, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Di sana Atikoh melihat dari dekat proses pembuatan tahu. Bahkan ia ikut menyaring kedelai yang sedang proses dimasak.

Dari pengrajin tahu ini terungkap berbagai permasalahan yang dialami mereka. Di antaranya, kata Atikoh, ketersediaan bahan baku yang terbatas dan mengandalkan impor.

“Ketergantungan impor masih tinggi, dan keran impor ditutup, akhirnya mempengaruhi ketersediaan bahan baku. Kondisi ini membuat ketahanan pangan kita masih rentan,”ucapnya Atikoh.

Menurutnya, tanah Indonesia sangat subur dengan kekayaan alam yang luar biasa. Dahulu, di beberapa wilayah masih produksi kedelai seperti Sumbawa dan Bima. Saat ini sudah beralih ke jagung.

Dia mengatakan kedelai lokal ke depan harus bisa berdaulat, sehingga pengrajin tahu di Indonesia tidak lagi bergantung pada impor.

Atikoh menyadari kedelai secara teori lebih subur apabila ditanam di negara yang mempunyai empat musim. Sedangkan di wilayah tropis terdapat beberapa kendala seperti kadar air, curah hujan, dan hawa panas.

“Namun, ilmu pengetahuan itu, kan, terus berkembang. Makanya perlu riset dan penelitian. Harapannya, hasil penelitian itu akan menemukan bibit yang unggul sesuai dengan kondisi alam kita,” ujarnya.

Atikoh mengatakan secara kualitas dan rasa, bibit kedelai dari lokal lebih enak. Hanya saja, kadar airnya lebih tinggi sehingga dapat mempengaruhi masa ketahanan tahu.

Dari situ, katanya, penting inovasi dan penelitian agar kedelai lokal bisa bersaing dengan produk impor dan diandalkan para pengrajin tahu.

“Kalau soal pemasaran sudah sangat bagus, sesuai dengan keseharian orang jawa biasanya di dapur kurang lengkap kalau belum ada tahu dan tempe,” kata wanita kelahiran Jawa Tengah itu.

Serap Aspirasi Masyarakat

Atikoh menyebutkan sejauh ini sudah mendatangi beberapa wilayah di Jawa Timur. Banyak aspirasi yang diterima dari masyarakat. Termasuk, dari pengrajin tahu di Gresik. Nantinya, persoalan tersebut akan disampaikan langsung ke Ganjar untuk menjadi isu nasional.

“Yang paling urgent terlebih dahulu saya sampaikan Pak Ganjar, sedangkan lainnya, kami rangkum semua selanjutkan saya serahkan juga supaya tahu kondisi masyarakat di tiap wilayah,” pungkasnya.

Sementara Ketua DPC PDI Perjuangan Gresik Mujid Riduan mengaku senang karena aspirasi pengrajin tahu di Kota Pudak tersampaikan langsung kepada calon ibu negara Siti Atikoh.

“Harapannya ke depan, Pak Ganjar – Mahfud menang di Pilpres 2024 sebagai Presiden dan Wakil Presiden, sehingga, persoalan yang sudah ada bisa langsung ditindaklanjuti,” katanya.

Diketahui, kunjungan Atikoh ke Gresik menjadi bagian dari rangkaian Safari Politik ke Jateng-Jawa Timur, dimulai 17 Desember dan akan berakhir pada 20 Desember 2023.***

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini