Beranda Berita Terkini Survei LSI di Jawa Timur: Prabowo Raih 46,7 Persen, Potensi Dua Putaran

Survei LSI di Jawa Timur: Prabowo Raih 46,7 Persen, Potensi Dua Putaran

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan/tangkap layar, diana

FTNews, Jakarta— Lingkaran Survei Indonesia (LSI) kembali merilis temuannya. Kali ini yang dipotret LSI adalah peta Pemilu di Jawa Timur yang memiliki populasi terbesar kedua—31,4 juta—setelah Jawa Barat. Hasilnya, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menempati posisi pertama dengan raihan 46,7 persen dengan menggunakan simulasi kertas suara.

Sementara Ganjar Pranowo-Mahfud Md diurutan kedua dengan 26,6 persen dan pasangan AMIN (Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar) raih 16,2 persen. “Masih 10,4 persen belum nyatakan pilihannya,” ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan saat menyampai temuan LSI ‘Peta Terkini Kompetisi Pemilu Jawa Timur’, Jumat(5/1/2024), secara daring.

Kalau menggunakan Top of Mind, jelas Djayadi, Prabowo-Gibran mencapai 39 persen. Menyusul Ganjar-Mahfud di posisi kedua dengan 22,2 persen dan Anies-Muhaimin di posisi ketiga dengan 14 persen.  “Cukup banyak yang belum menentukan pilihan atau tidak menjawab sekitar 20 persen,” ujarnya.

Jawa Timur, jelas Djayadi, adalah salah satu dati tiga wilayah kunci dalam kompetisi Pemilu, baik untuk Pemilu Presiden maupu Pemilu Legislatif. “Dalam dua Pemilu terakhir 2014 dan 2019, Jawa Timur menjadi barometer kemenangan Paslon Presiden dan Wapres.

“Yang memang di Jatim selama dua  Pemilu tersebut adalah juga pemenamg di tingkat nasional,” katanya.

Kembali ke soal survey. Jika melihat simulasi tersebut, ujar Djayadi, terdapat potensi cukup besar Pemilu di Jawa Timur berlangsung dua putaran. Kecuali, jika responden yang belum menyatakan pilihannya tidak terdistribusi secara proporsional. “Kalau posisinya tetap seperti ini, maka kemungkinan ada putaran kedua,” ujarnya sambil menambahkan, jika terjadi putaran kedua—dengan kondisi seperti ini—maka yang masuk putaran kedua adalah Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud.

Djayadi juga menyebutkan soal kemantapan pilihan. Menurutnya sekitar 75 persen menyatakan sudah mantap dengan pilihannya. Artinya, 25 persen pemilih masih bisa berubah.

“Sekitar 25 persen dari 46 persen, itu sekitar 11 persenan. Berarti  potensi terjadi perpindahan suara akan cukup besar. Dinamika suara dukungan masing2-masing Paslon masih cukup dinamis,” ucapnya.***

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini