Suhartoyo: MK Lakukan Pembenahan agar Kepercayaan Publik Kembali Diraih
FTNews, Padang— Mahkamah Konstitusi (MK) sudah melakukan berbagai upaya dalam menyelesaikan masalah yang “menurunkan” kepercayaan publik terhadap MK.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua MK Suhartoyo ketika menjadi narasumber Kuliah Umum bertema “Menuju Indonesia Emas 2045: Membangun Generasi Muda yang Berkompeten, Berintegritas, dan Berwawasan Kebangsaan: Perspektif Mahkamah Konstitusi”.di Universitas Andalas (UNAND), Padang.
Dalam kuliah umum tersebut, Suhartoyo menyampaikan materi dengan tema “Menuju Indonesia Emas 2045: Membangun Generasi Muda yang Berkompeten, Berintegritas, dan Berwawasan Kebangsaan: Perspektif Mahkamah Konstitusi”.
“MK sedang menjadi bagian dari sorotan publik. Karena wisudawan sebagai agent of change dalam berbagai event ke depannya. Kami sebagai pimpinan di MK berpesan bahwa MK sudah melakukan berbagai upaya dalam menyelesaikan masalah yang menurunkan kepercayaan publik.”
“Mohon bantuannya untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat di lingkungan adik-adik semua (wisudawan/wisudawati UNAND),” terang Suhartoyo dalam acara yang dihadiri oleh 1.200 calon wisudawan UNAND tersebut.
Suhartoyo menyebut MK kini sudah memiliki instrumen pengawasan, yakni Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK). Ia berharap MK dan MKMK dapat bersinergi untuk menghilangkan keraguan publik terhadap MK. Selain itu, MK kerap meminta agar kementerian dan lembaga lain serta para stakeholder untuk ikut mengawasi MK.
“Kami membangun penguatan kelembagaan yang melibatkan semua stakeholder MK. Kami tidak segan meminta kementerian dan lembaga serta media mengontrol MK dalam melakukan pembenahan agar kepercayaan publik kembali bisa diraih. MK kini berbeda dengan MK sebelumnya,” papar Suhartoyo dalam kegiatan yang juga dihadiri oleh Wakil Ketua MK Saldi Isra dan Ketua BPK Isma Yatun tersebut.
Dalam acara yang dimoderatori oleh Wakil Rektor II UNAND Khairul Fahmi, Suhartoyo juga menyampaikan ada empat hal yang harus dilaksanakan agar Indonesia Emas 2045 dapat diwujudkan.
Yakni; sumber daya manusia unggul, demokrasi yang semakin matang, pemerintahan yang lebih baik, dan mewujudkan keadilan sosial. Namun muara dari keempatnya adalah keadilan sosial.
“Bagaimana keadilan sosial itu? Bagaimana SDM unggul dan demokrasi matang? Output dan outcome-nya diperolehnya keadilan sosial. Hal yang paling esensial yang ditunggu rakyat kita. Kalau cuma SDM unggul dan pemerintahan baik, maka itu hanya omong kosong belaka,” ucap Suhartoyo di Auditorium Universitas Andalas Kampus UNAND Limau Manis tersebut.***