FTNews, Jakarta— Momen Idulfitri 1445 H panggung politik tanah air dimeriahkan spekulasi soal rencana pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri. Kemudian muncul juga isu pertemuan Jokowi dan Megawati.
Untuk rencana pertemuan Prabowo-Mega, sepertinya tidak masalah lantaran kedua belah pihak, pun partai keduanya, Gerindra dan PDI Perjuangan, disebut baik-baik saja. Sehingga pertemuan kedua Ketua Umum partai ini sangat mungkin terealisasi, tinggal menunggu waktu yang tepat saja.
Tapi bagaimana dengan peluang pertemuan Jokowi-Megawati?
Banyak yang pesimis dengan peluang terjadinya pertemuan dua tokoh tersebut. Setidaknya dalam waktu dekat ini. Berbeda dengan Prabowo, Jokowi dinilai memiliki masalah dengan PDIP. Bukan masalah kecil, tapi masalah yang benar-benar dianggap menyakitkan oleh sebagian kader PDI Perjuangan.
Lihat saja pernyataan-pernyataan Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto akhir-akhir ini terus menerus menyerang Jokowi. Meski di sisi lain, Ketua DPP PDIP Puan Maharani terkesan bersikap sebaliknya.
Pandangan berbeda juga disampaikan oleh Olly Dondokambey, Bendahara Umum PDI Perjuangan yang juga merespon wacana pertemuan Jokowi-Mega.
Dikutip dari gesuri,id, Olly mengatakan silaturahmi merupakan budaya orang timur. “Politik sangat dinamis,” katanya sebagaimana dikutip dari gesuri.id
Tapi ketika ditanya melalui aplikasi perpesanan apakah Jokowi dan Megawati akan bertemu dalam waktu dekat, Olly tidak menjawab.
Sementara Istana Kepresidenan menyatakan Presiden Jokowi sangat terbuka bersilaturahmi dengan siapa saja termasuk Megawati Sukarnoputri. Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menilai bulan Syawal adalah bulan yang paling tepat untuk mempererat silaturahmi.
“Terkait silaturahmi dengan Ibu Megawati sedang dicarikan waktu yang tepat,” kata Ari.***
