Soal Cawapres Gibran, Bahlil Justeru Beda Pendapat dengan Emil Dardak

Bahlil Lahadalia (tengah), capres Prabowo Subianto (kiri) dan cawapres Gibran Rakabuming Raka (kanan) saat debat cawapres, beberapa waktu lalu. Foto: @bahlillahadalia

FTNews — Tampilnya sosok Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi calon presiden (capres) Prabowo Subianto mendapat sorotan banyak kalangan, termasuk nitizen.

Terlebih lagi ketika sudah resmi sesuai dengan ketentuan Komisi Pemilihan Umum (KPU) keduanya dinyatakan resmi menjadi pasangan calon presiden dan calon wakil presiden peserta kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

Banyak pro-kontra muncul tertuju kepada paslon nomor urut 02 ini. Salah satunya terkait dengan usia antara Prabowo dan Gibran yang terpaut jauh. Bahkan, tidak sedikit sebagian pihak meragukan kemampun Gibran.

“Kita sebagai anak muda mengidam-idamkan pemimpin muda. Pasca Kemerdekaan 1945 sampai sekarang, belum pernah ada lagi wakil presiden berusia 35 tahun,” kata Bahlil Lahadalia saat menghadiri konferensi pers kampanye ‘Suara Muda Indonesia untuk Prabowo-Gibran’, di Jakarta, Senin (29/1/2024).

Ketua Tim Kerja Strategis (TKS) Prabowo-Gibran itu menyebut calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 02, Gibran Rakabuming Raka merupakan sosok idaman anak muda.

Sebagai Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Bahlil mengaku siap mewujudkan harapan anak muda bersama-sama. Sebab, berdasarkan pidato Gibran dalam acara “Suara Muda Indonesia” keyakinan untuk menang sudah sangat dirasakan.

“Kita ingin merebut kemenangan itu untuk anak muda. Kita lihat pemaparan Mas Gibran luar biasa sekali. Banyak hal-hal baru yang telah disampaikan. Saya melihat Mas Gibran semakin hari semakin meyakinkan,” bangga Bahlil.

Bahlil melihat, sosok Gibran tidak sekadar pandai menyampaikan gagasan, tetapi juga bisa mengeksekusi gagasan tersebut dengan baik. Hal tersebut dibuktikan Gibran selama menjadi pengusaha dan wali kota.

Bahlil menyebut Gibran salah satu contoh pemimpin muda yang tidak hanya dalam konteks gagasan, tetapi juga kemampuan eksekusi.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, seperti dikutip dari laman kominfo.jatimprov.go.id, menyebut berbagi pandangan tentang sosok pemimpin muda yang ideal harus memiliki semangat dan inovasi.

Karena itu, menurut Emil sosok pemimpin muda itu harus memiliki jiwa berani, konsisten, peduli.

“Di sini kuncinya adalah the humility of a leader, yang penting adalah kemampuan untuk mau mendengarkan, tapi jangan juga menjadi pemimpin yang tidak berani membuat keputusan. Leading bukan sekedar nyuruh. Tiga kuncinya adalah berani, konsisten, dan peduli,” ujarnya.

Emil juga mengajak para pemimpin muda untuk terus melihat potensi diri dan mengembangkan apa yang dimiliki.

“Don’t focus on what you don’t have , apa yang kamu punya jadikan sebagai kelebihanmu untuk memimpin, untuk membantu sesama, untuk menginspirasi orang lain. Jangan terpaku pada apa yang kamu tidak punya dan dipunya orang lain,” katanya.

“Jadi pemimpin muda, kita tidak boleh asal meniru cara-cara lama saja. Kalau cara lama menyatakan sesuatu ini tidak mungkin dilakukan, kita harus cari menantang diri mencari cara-cara baru. Tapi perlu diingat kita tidak boleh sotoy juga,” ujar mantan Bupati Trenggalek dan Wakil Gubernur Jawa Timur itu.***


Warning: Undefined variable $args in /www/wwwroot/pemilunesia.com/wp-content/themes/umparanwp/widget/widget-related.php on line 47
Tutup