Beranda Berita Terkini Soal Anies-Sohibul Iman, PKB: Memborong Figure, PKS Blunder!

Soal Anies-Sohibul Iman, PKB: Memborong Figure, PKS Blunder!

Wakil Sekjen DPP PKB Syaiful Huda/Foto: tangkap layar

FTNews, Jakarta— Wakil Sekjen DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Syaiful Huda menilai langkah yang diambil Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang langsung mengusung dua tokoh sekaligus, yakni Anies Baswedan-Sohibul Iman, sebagai calon gubernur (Cagub) dan wakil gubernur (Cawagub), sebagai blunder.

Menurutnya, komunikasi politik yang dibangun PKS ini akan menutup pintu partai-partai lain untuk membangun poros koalisi. Ini bahaya! Tegas Huda.

“Saya ngeliatnya, yang pertama; ini kegamangan ya teman-teman di internal PKS. Menurut saya, ini harus konsumsi PKS sendiri (internal) tapi ter-publish. Ya saya ngga tau persis.”

“Karena pertama kan yang diumumkan Mas Sohibul Iman saja, tapi dikoreksi dua hari berikutnya oleh Presiden PKS. Itu artinya  ada kegamanang atau komunikasi publiknya dianggap salah dan perlu dikoreksi,” analisa Syaiful Huda  menjawab pertanyaan wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (26/6/2024).

Problem ikutan kedua, lanjutnya, adalah langsung memasangkan Anies Baswedan dengan Sohibul Iman. Hal ini, ucap Syaiful Huda, adalah blunder. “Di imata saya sih blunder menurut saya. Itu yang saya sebut komunikasi politik yang semacam ini akan menutup pintu bermitra dengan partai-partai lain untuk membangun poros koalisi ini,” ungkap Ketua Komisi X DPR RI, ini.

Ia juga menyebut, sebenarnya PKB tidak ingin merespon langkah PKS ini, karena menilai kondisi saat ini masih sangat cair. “Jadi apa yang diskenariokan oleh PKS, sebenarnya masih dalam ruang yang sangat cair,” jelasnya.

Ia memaparkan, sebenarnya jika ada partai yang mengusung dua sosok sekaligus, baik itu sebagai Cagub dan Cawagub,  secara fatsun politik, dia memiliki dua tiket, atau mempunya 20 persen (sesuai syarat bisa mengusung calon sendiri-red).

“Nah, tapi kan kita tau teman-teman PKS memang menang di Pemilu legislatif kemarin, namun belum melampaui 20 persen, Baru 18 kursi (diraih PKS). Sementara kalau mencapai 20 persen berarti dapat 22 kursi.”

“Jadi menurut saya, model memborong begini, memborong figure untuk partai yang tidak memenuhi dan tidak mempunyai Golden Ticet, bahaya ini. Ya bahaya! Ya bisa bahaya deadlock, bisa nggak dapat teman mitra koalisi!” Tegasnya.***

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini