Setelah Jadi Presiden dan Wapres, Prabowo-Gibran Diminta Rangkul AMIN dan Ganjar-Mahfud

Foto: instagram gibran_rakabuming

FTNews, Purbalingga— Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mengucapkan selamat atas kemenangan Prabowo – Gibran sebagai Presiden – Wakil Presiden RI 2024-2029 berdasarkan hasil quick count dari berbagai lembaga survey yang dipublikasi Rabu (14/2/2024) sore.

Berdasarkan hasil quick count, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diangka 58-59 persen. Disusul Anies Baswedan- Muhaimin Iskandar diangka 24-25 persen, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md diangka 16-17 persen.

“Sejak diperkenalkan pada Pemilu 2004, hasil quick count tidak pernah jauh berbeda dengan hasil Komisi Pemilihan Umum. Namun semua pihak, baik pasangan Capres – Cawapres maupun pendukungnya, tetap harus menahan diri agar tidak larut dalam euforia maupun melakukan tindakan yang bisa mengganggu jalannya berbagai proses tahapan Pemilu,” ujar Bamsoet mengomentari hasil hitung cepat, Rabu (14/2/2024).

Menurutnya, meski hasil hitung cepat sudah keluar namun tetap saja semua pihak harus menunggu hasil rekapitulasi resmi yang diselenggarakan KPU, dimana ditargetkan selesai paling lambat 20 Maret 2024.

Ia juga berpesan pada Prabowo-Gibran agar mulai mempersiapkan diri menjalankan berbagai program kerja unggulan yang selama ini telah dijanjikan. Antara lain, makan siang dan susu gratis untuk para pelajar maupun santri di pondok pesantren, menjamin keamanan pangan untuk rakyat, melanjutkan program hilirisasi dan JKN, hingga program membangun ekonomi digital dari hulu ke hilir.

“Prabowo dan Gibran sudah berpengalaman di pemerintahan pusat dan daerah. Keduanya juga sudah teruji dalam menghadapi berbagai tantangan pembangunan. Pada saatnya nanti memimpin Indonesia, kita berharap agar berbagai program pembangunan yang dijanjikan bisa langsung ditunaikan,” jelas Bamsoet.

Wakil Ketum Partai Golkar ini juga menjelaskan, Prabowo – Gibran sebaiknya juga bisa merangkul Anies – Muhaimin serta Ganjar – Mahfud Md. Baik merangkul pribadinya masing-masing, maupun merangkul partai politik pendukungnya. Sehingga bisa bergotong royong melaksanakan berbagai program pembangunan.

“Dengan merangkul seperti yang pernah dilakukan Pak Jokowi, suasana kebangsaan akan tetap kondusif seperti lima tahun terakhir ini. Merangkul bukan berarti meniadakan oposisi, melainkan mengedepankan dialog dan gotong royong dalam melaksanakan pembangunan dan mengatasi berbagai persoalan dibaliknya. Itulah makna dari bertanding untuk bersanding,” pungkas Bamsoet.***

Tutup