FTNews, Banda Aceh — Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, menilai calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto sebagai sosok patriot yang memiliki cinta mendalam pada negara dan bangsa.
Pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono tersebut diungkapkan dalam sambutannya saat menghadiri acara silaturahmi dan doa bersama ulama serta tokoh masyarakat se-Aceh di Banda Aceh, Selasa (26/12).
“Beliau adalah sahabat saya, beliau juga patriot yang mencintai bangsa dan negara ini,” ujar SBY, sapaan akrab Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangan tertulis, Selasa (26/12).
Pernyataan Presiden dua periode 2004-2014 tersebut, bukan hanya mencerminkan hubungan yang erat antara sesama prajurit TNI, kedua tokoh politik, yang tidak hanya bersifat politis, tetapi juga menunjukan rasa persahabatan mereka.
Mendengar pernyataan SBY tersebut, Prabowo juga mengapresiasi peran SBY serta sejumlah tokoh nasional, ulama, dan intelektual Aceh yang terus mendorong terciptanya perdamaian di bumi Serambi Makkah ini.
Dengan kondisi Aceh saat ini, ia kembali mengingatkan akan pentingnya arti perdamaian yang menurutnya bukanlah hadiah, melainkan harus diraih dengan sejumlah usaha keras.
“Perdamaian bukan suatu hadiah, bukan ibarat suatu buah yang jatuh dari pohon. Perdamaian adalah usaha yang sangat sulit, perdamaian adalah upaya yang memerlukan jiwa besar, kearifan, memerlukan upaya-upaya luar biasa,” tegasnya.
Prabowo menegaskan, keberadaan Aceh dan rakyatnya menjadi kekuatan bagi bangsa Indonesia. Sejarah sudah membuktikan hal itu, salah satunya dengan tekad Aceh yang tidak mau dijajah oleh bangsa lain.
Dia mengatakan, Aceh kekuatan bagi keluarga besar Indonesia. Terlebih, provinsi paling barat di Indonesia ini memiliki sejarah gemilang yang penuh dengan kepahlawanan, dan tidak mau dijajah oleh bangsa lain.
“Ini kekuatan untuk kita, rakyat Aceh. Rakyat Aceh pernah kumpulkan emas untuk membeli pesawat pertama milik RI,” ujar Prabowo.
Kunjungan Prabowo dan SBY ke Banda Aceh, selain untuk kampanye, tapi juga menghadiri agenda silaturahmi ini bertepatan dengan momen peringatan 19 tahun peristiwa tsunami yang melanda Aceh pada 26 Desember 2004 silam.***
