Connect with us
Gambar Peskinpro

Headline

PSI Dukung Capres 02 karena Janji Prabowo Teruskan Program Jokowi dan Ada Gibran

Published

on

FTNews, Jakarta— Ketua DPP PSI Cheryl Tanzil menyatakan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bukan hanya karena mengejar efek ekor jas (coattail effect) melainkan karena adanya kesamaan Visi Misi tentang Indonesia ke depan yang juga ingin dikejar PSI.

Selain itu adanya perwakilan anak muda yaitu Gibran. Salah satu capaian Gibran (sebagai Wali Kota) adalah bagaimana dia berani menjaga kebebasan menjalankan ibadah di Solo. “Dia dengan gaya anak mudanya, tanpa ribut-ribut, bisa mendamaikan berbagai pihak,” ujar Cheryl.

Sementara Prabowo, tambah mantan jurnalis televisi itu, berjanji meneruskan program-program Jokowi seperti hilirisasi nikel, Ibu Kota Nusantara (IKN)i, kartu-kartu, semua akan dipertahankan tentunya dengan penyempurnaan-penyempurnaan.

Berbagai alasan tersebut di antaranya, membuat PSI memutuskan mendukung Paslon nomor urut 2. “Kalau soal efek ekor jas, itu semua kan kembali lagi seberapa keras kerja partai kami dalam pemenangan partai sendiri juga mengkampanyekan Prabowo-Gibran,” tegasnya.

Ia juga menyatakan langkah mengidentikkan ‘PSI adalah Jokowi’ atau ‘PSI Partai Jokowi’, memberi dampak yangpositif bagi partainya dari segi electoral. Itu tak lepas dari  kepuasan masyarakat pada pemerintahan Presiden Joko Widodo yang cukup tinggi. Bahkan  survey Jakarta Research Center (JRC) menyebut kepuasan pada kinerja pemerintahan Jokowi mencapai 80,2 persen.

Peluang ke Senayan

Ia menyebut untuk Pemilu 2024 ini, partainya memiliki peluang besar untuk bisa melaju ke Senayan (DPR RI). Mengingat hasil survey menjelang pencoblosan atau 30 hari menjelang Pemilu, elektabilitasnya sudah cukup baik.

“Berdasarkan survey Median, PSI sudah mencapai elektabilitas 2,9 persen. Sementara untuk di Pulau Jawa sudah mendapat 3,8 persen. Dan kita tahu, jumlah pemilih di Pulau Jawa mencapai 50 persen lebih nasional, 30 persen di Sumatera dan sisanya dibagi di pulau-pulau lain.  Nah kami di survey untuk Pulau Jawa 3,8 persen. Karena itu kami makin optimis,” ungkap Cheryl.

Ditambah lagi, PSI juga melakukan survey survey internal dan hasilnya berbeda dengan Media, tapi kemungkinan karena survey internal PSI lebih spesifik.

“Jadi kami optimis banget sih saat ini. Apalagi, kami juga mendapat kekuatan baru. Kami baru ganti formasi di petinggi-petinggi  PSI. Kita juga punya Ketua Umum baru yakni Mas Kaesang Pangarep, sehingga kami bisa  lebih mudah menyuarakan ide dan gagasan  ke kalangan grass-root,” papar Cheryl.

Jika melihat konstelasi 2019, lanjutnya, PSI kuat di kota-kota besar. PSI yang kala itu merupakan Partai baby,  berhasil mendapatkan 70 kursi di DPRD seluruh Indonesia.

“Dulu (2019) kami membatasi Caleg adalah orang yang belum pernah berpartai. Tapi sekarang syarat itu sudah dianulir. Sekarang PSI terbuka. Sekarang banyak orang dari partai lain gabung dengan PSI karena tertarik dengan ide dan gagasan Visi Misi kita,” ucapnya.

Ia juga sepakat dengan pandangan bahwa tahun 2024 ini kemungkinan akan terjadi perubahan koalisi di DPR. Jika itu benar terjadi maka artinya demokrasi di Indonesia berjalan dengan baik.

“Jika itu terjadi maka pergantian itu membuka ide dan gagasan yang baru untuk bisa tampil. Kita juga diberi ruang terutama untuk anak anak muda. Saya lihat karena tahun 2019 begitu boomingnya PSI maka  tahun 2023 ini hampir semua partai itu menyasar anak muda.”

“Apalagi pidato Presiden mengatakan 52-56 persen adalah pemilih muda. Jadi kalo saya lihat sekarang ini, semua partai itu berlomba lomba menjadi anak muda, menjadi lebih muda dan ini adalah sesuatu yang kita tidzk bisa menolak karena di belahan dunia lain saja pemimpin2nya semakin muda usianya,” paparnya.***

 

 

Trending