Program CCTV RT RW-nya Dikritisi, Ini Jawaban Telak Pramono Anung, Singgung Soal Adab!
FTNews, Jakarta— Calon Gubernur Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun mengkritisi program CCTV RT RW Pramono Anung-Rano Karno ‘Si Doel’. Menurutnya, apakah tidak sebaiknya dana untuk program CCTV RT RW itu digunakan untuk membangun perekonomian yang beradab.
“Supaya masyarakat perutnya kenyang. Dapat kerjaan sehingga ‘kantongnya’ terisi, Jakarta aman, Sehingga Jakartaku Aman tidak perlu lagi menggunakan CCTV,” ucap Dharma dalam sesi tanya-jawab Debat Pilkada Jakarta di JIExpo Kemayoran, Minggu (6/10/2024).
Awalnya Dharma meminta penjelasan pada Pramono soal program CCTV RT RW. Ia mempertanyakan bagaimana operasionalnya, apakah hal itu (pemasangan CCTV) dapat mengatasi masalah kejahatan. Namun kemudian Dharma mengatakan, sebaiknya dana CCTV itu digunakan untuk membangun perekonomian yang beradab.
Pramono pun menjelaskan, justru program yang diajukannya itu berasal dari permintaan masyarakat. “Jadi begini ya. Gagasan, ide, memasang CCTV di setiap RT RW ini adalah betul-betul gagasan yang didapat saat kami belanja masalah di bawah,” tegas Pram.
“Persoalan bullying, kekerasan, pencurian dan juga yang tidak kalah pentingnya adalah narkoba sehingga dengan demikian kalau CCTV itu dipasang di setiap RT/RW, maka saya yakin seyakin-yakinnya ini pasti akan mengurangi kekerasan di tingkat RT/RW. Narkoba, bullying dan sebagainya termasuk pencurian,” tegas mantan Seskab ini.
“Apakah itu bisa dilakukan? Kami yakin itu bisa dilakukan. Sekarang ini negara-negara besar melakukan hal yang sama. Dan untuk itu Jakarta sebagai kota global harus juga melakukan yang sama,” ujar Pram lagi.
Dalam kesempatan itu Pram pun lantas menyebut RT RW mengeluhkan insentif yang terlalu rendah. “Maka kami ingin menyampaikan secara terbuka dalam kesempatan ini, nantinya insentifnya akan kami kalikan dua. RT dari Rp2 juta menjadi Rp4 juta, RW Rp2,5 juta menjadi Rp5 juta,” papar Pramono Anung.
“Kenapa itu kami lakukan? Karena mereka membutuhkan itu!” Tambahnya.
Dan yang tak kalah pentingnya, lanjut Pram lagu, adalah agar laporan LPJ keuangan dibuat mudah dan simple.
“Maka dengan demikian bung Dharma, kalau ini dijalankan, saya yakin, ini akan mengurangi narkoba pada tingkat paling di bawah, kekerasan, bullying dan pencurian. Dan ini mudah-mudahan akan menjadi hal yang positif bagi masyarakat karena ini betul-betul diminta oleh mereka ketika kami belanja masalah di bawah,” ujar Pramono.
Dharma Pongrekun membalas, dalam pandangannya, CCTV akan menjadi bermanfaat apabila dioptimalkan dengan langkah seanjutnya, SOP berikutnya. “Apalah gunanya ada CCTV tetapi langkah selanjutnya tidak diteruskan,” kata Dharma.
Lalu Pramono pun kembali mengatakan,” Saya menggunakan yang disampaikan oleh Pak Dharma mengenai adab. Kalau ada CCTV maka akan ada pengawasan. Secara pelan-pelan, orang yang mau berbuat curang, orang mau berbuat jahat, orang mau melakukan narkoba, diawasi secara bersama-sama,” katanya.***