FTNews, Jakarta— Indonesia akan kembali swasembada pangan. Dalam dua atau tiga tahun lagi, tidak akan impor makanan. Yang sekarang perlu disiapkan adalah pengembangan teknologi modern dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di sektor pertanian.
Hal tersebut disampaikan Prabowo Subianto dalam orasi ilmiah saat Wisuda Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) di Bandung. “Kita sebentar lagi kembali swasembada pangan. Kita tidak akan impor makanan dalam dua atau tiga tahun lagi. Kita bahkan akan menjadi supplier, akan menjadi lumbung pangan dunia saudara-saudara tiga tahun lagi,” katanya.
Namun untuk mencapai hal tersebut harus didorong oleh perguruan tinggi yang menelurkan para ahli di bidang sains yang melakukan inovasi dan menciptakan teknologi. Jika itu bisa dilakukan maka masa depan Indonesia akan cerah.
Kekayaan alam Indonesia adalah modal utama dalam mewujudkan swasembada pangan dan food estate. Program food estate, tambahnya, penting untuk kemandirian pangan. Namun, masih banyak kaum intelektual di Indonesia yang justru menghina konsep food estate. “Ada Intelektual-intelektual Indonesia yang mengejek saya, mengejek konsep food estate,” ucapnya.
Dia menambahkan apabila jika terjadi krisis pangan dan Indonesia terus mengandalkan impor, kondisi ratusan juta rakyat Indonesia akan sangat berbahaya apabila terus bergantung pada negara lain.
“Masa 280 juta rakyat Indonesia harus tergantung kepada bangsa lain. Padahal yang maha kuasa memberi lahan yang cukup, memberi tanah yang subur, memberi air yang cukup,” katanya.
Indonesia tegasnya, memenuhi berbagai indikator yang 25 tahun nanti bisa masuk dalam lima besar negara terkaya di dunia.”Semua indikator dari semua badan dunia mengatakan dengan Indonesia seperti sekarang dalam 25 tahun lagi Indonesia bisa jadi negara kelima atau keempat negara terkaya di dunia,” ucapnya.***
