FTNews, Jakarta— Partai Persatuan Pembangunan akan menggelar Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) guna menentukan sikap partai di pemerintahan Prabowo-Gibran. Rencananya Rapimnas ini digelar seusai Mahkamah Konstitusi (MK) menuntaskan sidang Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) legislatif atau sengketa Pileg.
Mantan Ketua Bappilu PPP, Sandiaga Salahuddin Uno berharap, nantinya MK mengabulkan gugatan sengketa Pileg yang diajukan PPP sehingga bisa lolos ambang batas parlemen (parliamentary threshold).
Sebagaimana diketahui, dalam Pemilu lalu, PPP dinyatakan tidak lolos abang batas parlemen karena suara yang terkumpul secara nasional hanya 5.878.777 atau hanya 3,87 persen. Sementara ambang batas parlemen minimal 4 persen. Artinya, PPP masih kekurangan suara 193.088 untuk bisa mencapai 4 persen.
Itu lah yang saat ini tengah diperjuangan PPP dalam sidang PHPU Legislatif di Mahkamah Konstitusi.
“Kita akan terus istiqomah dan ikhtiar, semoga Allah SWT senantiasa meridhoi dan memudahkan setiap jalan, agar PPP bisa capai parliamentary threshold 4 persen dan lolos Senayan,” ujarnya, dilansir laman PPP.
Terkait sikap PPP terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran, sejauh ini belum ada pernyataan resmi. Karena harus melalui mekanisme Rapimnas. Namun secara pribadi di kalangan elite PPP seolah menunjukkan sikap siap bergabung.
Itu juga yang ditunjukkan oleh Sandiaga. Ia bahkan mengatakan partainya siap berkontribusi di periode pemerintahan yang dipimpin Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
“Saya memberikan saran, untuk melengkapi dan memperkuat pemerintahan Prabowo dan Gibran ke depan, karena nama partainya sudah mengisyaratkan persatuan dalam Pembangunan. Jadi kita harus ikut dalam Pembangunan. Harus mengajak semuanya bersatu, apalagi Pak Prabowo sudah mengulurkan tangan mengajak semua pihak bergabung membangun Indonesia bersama,” kata Menparekraf ini.***
