ftnews.co.id, Jakarta – Langkah cepat diperlihatkan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dalam melakukan konsolidasi dengan mesin partai di Jawa Tengah.
“Setelah saya diberi amanah selama tujuh bulan, secara nasional dari Aceh sampai Papua, konsolidasi kami baik. Bahkan seluruh instrumen organisasi partai bergerak menjalankan misi demokrasi PPP, yaitu mendengarkan suara arus bawah baik internal maupun para tokoh,” kata Pelaksana tugas Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (19/5).
Mardiono menegaskan hal tersebut disela-sela pelantikan badan otonom PPP, yakni pengurus wilayah Wanita Persatuan Pembangunan (WPP) Jawa Tengah di Semarang, Kamis.
“Beberapa waktu lalu, ada lembaga survei yang merilis bahwa elektabilitas PPP mencapai 4,1 persen. Artinya apa yang dikerjakan sudah mendapat pengakuan oleh rakyat dan umat,” kata Mardiono.
Meningkatnya elektabilitas PPP saat ini, menurutnya, tidak terlepas dari konsolidasi yang telah dilakukan. Mardiono berjanji akan terus bergerak untuk menjemput kemenangan PPP bersama seluruh kader se-Indonesia.
“Kalau melihat semangat di Jateng saat ini, terjadi juga di seluruh Indonesia termasuk di Papua. Seluruh Indonesia bergerak, bersatu, menuju kemenangan,” tuturnya.
Sementara berdasarkan hasil survei terbaru dari Charta Politika Indonesia yang dirilis pada Senin (15/5), elektabilitas PPP sebesar 4,1 persen.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan kali pertama PPP memperoleh angka di atas parliamentary threshold (PT).
“PPP pertama kali dalam survei kami melampaui angka parliamentary threshold, yaitu 4,1 persen,” jelasnya.
Survei tersebut dilaksanakan pada 2-7 Mei 2023 melalui wawancara tatap muka terhadap 1.220 responden yang berusia minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat sebagai pemilih dan tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Penentuan sampel dilakukan metode acak bertingkat (multistage random sampling), dengan toleransi kesalahan (margin of error) survei itu sekitar 2,82 persen.
