FTNews, Jakarta— Setelah Pemilu usai, perlahan perhatian Parpol mulai bergeser ke Pilkada yang sebentar lagi bakal digelar. Pilkada serentak akan digelar 27 November 2024, namun pendaftaran calon rencananya 27-29 Agustus 2024. Artinya 5 bulan lagi.
Sejumlah Parpol sudah mulai memunculkan calon-calonnya. Golkar misalnya, untuk Pilgub Jakarta dan Jawa Barat telah memunculkan nama Ridwan Kamil. Ia dapat dua rekomendasi untuk Pilgub Jakarta maupun Pilgub Jakarta. Kang Emil tinggal memilih.
Kabar yang beredar, Kang Emil berencana kembali berlaga di Pilgub Jabar ketimbang Jakarta. Golkar juga, konon, mendorong Kang Emil lebih mengambil Jabar dibanding yang lain karena ‘medan’ Jabar lebih dikuasai dan peluang kemenangan lebih besar.
Analisa itu tak mengherankan, Kang Emil mantan Gubernur Jabar periode 2018-2023 dan berpeluang meneruskan periode keduanya.
Jika benar maka peluang maju Pilgub Jakarta dari Golkar adalah Ahmed Zaki Iskandar, Ketua DPD Golkar Jakarta, yang juga mengantongi rekomendasi Golkar untuk Pilkada Jakarta.
Parpol lain yang juga sudah memunculkan nama jagoannya untuk Pilgub Jakarta adalah NasDem dengan Ahmad Sahroni, yang saat ini menjabat Wakil Ketua Komisi III DPR.
Sementara PKB pun yang berdasarkan hasil Pileg 2024 mengalami kenaikan pesat bahkan jumlah kursinya di Jakarta mengalami peningkatan drastic, kemungkinan mengajukan Ida Fauziyah, yang saat ini menjabat Menteri Tenaga Kerja, dan Hasbiallah Ilyas.
PKS tak ketinggalan. Nama Mardani Ali Sera, politikus handal PKS, kemungkinan dipersiapkan untuk berlaga di Jakarta.
Tapi kabar terbaru yang menarik, NasDem, PKB dan PKS yang tergabung dalam Koalisi Perubahan, akan bekerja sama untuk Pilkada Jakarta. Ketiga Parpol ini sedang merumuskan kerja samanya, termasuk nama nama yang akan dimajukan. Apakah Koalisi Perubahan akan ajukan Sahroni-Mardani Ali Sera, atau Sahroni-Ida Fauziyah, atau malah muncul nama pasangan lainnya. ***
