Perang Sengit Ganjar Vs Anies Berebut Tempat di Putaran Kedua, Siapa Menang?
FTNews, Jakarta— Survei terbaru Polracking Indonesia juga melihat kemungkinan Pilpres 2024 berlangsung satu putaran. Namun begitu tak menutup kemungkinan bisa berlanjut menjadi dua putaran.
Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR mengatakan, berdasarkan angka tren elektabilitas terbaru, membuka skenario satu putaran makin membesar dan skenario dua putaran makin mengecil.
Hal itu terlihat dari tren elektabilitas Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka yang mengalami kenaikan hingga menyentuh angka 45 persen di awal Desember ini.
Sementara elektabilitas Ganjar Pranowo – Mahfud Md cenderung mengalami penurunan sejak November hingga awal Desember. Di sisi lain, tren Anies Baswedan Muhaimin Iskandar masih stagnan di bawah 25 persen.
Namun, jika skenario dua putaran terjadi akan menjadi kontestasi sengit antar Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo – Mahfud Md, sedangkan pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka hampir pasti maju ke putaran kedua.
Sengitnya kontestasi Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar tak lepas dari jarak elektabilitas keduanya makin mengecil, bahkan jika melihat tren kedua pasangan tersebut, ada potensi cross karena Ganjar Pranowo – Mahfud Md cenderung turun dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar pernah naik dan saat ini stagnan.
Anies Baswedan –Muhaimin Iskandar akan maju ke putaran kedua jika mampu mendapatkan momentum untuk menaikan tren elektabilitas, sedangkan Ganjar Pranowo – Mahfud Md akan masuk putaran kedua jika mampu rebound.
Jika skenario dua putaran, pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka relatif unggul atas semua kandidat.
Poltracking Indonesia menyelenggarakan survei nasional dengan pengambilan data lapangan dilakukan pada tanggal 29November – 5 Desember 2023 dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling.
Sampel pada survei ini adalah 1220 responden dengan margin of error +/- 2.9% pada tingkat kepercayaan 95%. Klaster survei menjangkau 34 provinsi seluruh Indonesia secara proporsional berdasarkan data jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) 2024, sedangkan stratifikasi survei ini adalah proporsi jenis kelamin pemilih.
Metode sampling representasi seluruh populasi pemilih secara lebih akurat. Pengumpulan data dilakukan oleh pewawancara terlatih melalui wawancara tatap muka dengan menggunakan teknologi aplikasi terhadap responden
yang telah terpilih secara acak.
Setiap pewawancara mewawancarai 10 responden untuk setiap satu desa/kelurahan terpilih.
Maksud dan tujuan dari survei ini adalah untuk mengukur peta kekuatan elektoral calon presiden (capres), calon wakil presiden (cawapres), partai politik, dan melihat pergerakan pemilih pasca tahapan masa kampanye Pilpres dilaksanakan.***