Beranda Berita Terkini Pengamat Pertahanan Militer: Alutsista Bekas Bisa Lebih Unggul Ketimbang yang Baru

Pengamat Pertahanan Militer: Alutsista Bekas Bisa Lebih Unggul Ketimbang yang Baru

Ristian Atriandi Supriyanto, Pengamat Pertahanan, Militer, Dosen HI UI/foto: tangkap layar Youtube TVRI,/diana

FTNews, Jakarta— Salah satu materi Debat Capres yang sampai sekarang masih ramai diperbicangkan masyarakat adalah soal rencana membeli Alutsista (alat utama system persenjataan) bekas, dimana Prabowo Subianto, yang juga Menteri Pertahanan mendapat serangan dari Capres lainnya.

Pengamat Pertahanan, Militer Ristian Atriandi Supriyanto menegaskan, pembelian Alutsista bekas oleh Indonesia bukan hal yang baru karena sudah berkali-kali dilakukan.

“Kita juga sudah pernah membeli Alutsista Kapal Perang bekas dari Belanda dan sampai sekarang pun masih beroperasi,” ujar Ristian Atriandi Supriyanto sebagaimana dikutip dari kanal YouTube TVRI.

Bicara kelayakan pakai Alutsista, ujar Dosen Hubungan Internasional Universitas Indonesia, baik yang bekas maupun baru bisa sama-sama layak pakai. Bahkan bisa jadi Alutsista bekas lebih unggul ketimbang yang baru.

“Perdebatan tadi (Debat Capres) sepertinya lebih banyak kepada serangan politik untuk membingkai Alutsista bekas sebagai Alutsista yang jelek. Padahal Alutsista bekas bisa jadi lebih unggul daripada Alutsista yang baru. Alutsista yang baru bisa jadi lebih buruk mutunya dari pada yang bekas,” ujar Andi, begitu namanya biasa disebut.

Jadi, jika bicara kelayakan pakai Alutsista, kembali kepada kualitas atau mutu dari Alutsista itu sendiri. “Nah bisa jadi Alutsista bekas itu memiliki jam terbang atau jam operasional terlalu lama,” ujarnya.

Misalnya saja, Indonesia pernah membeli kapal perang bekas Jerman Timur tahun 90-an. Harganya memang murah, tapi biaya perbaikannya, menyesuaikan dengan kemampuan dan standar kita, itu memakan biaya jauh lebih besar daripada harga belinya.

“Alutsista bekas, secara selayang padang, memang  pemainan simantik kata ‘bekas’, berarti jelek gitu ya. Tapi pada dasarnya kalau kita lihat dari usia pakai, kita juga sudah pernah beli kapal perang bekas dari Belanda dan sampai sekarang masih beroperasi,” ungkapnya.

Tapi memang, ungkap Andi lebih jauh, memang perlu peremajaan. “Peremajaan itu bisa dalam bentuk wahananya, dari bendanya sendiri kita harus beli benda yang baru sama sekali. Atau kita beli komponen yang ada di dalam wahana itu. Misalnya, system senjata, system mesin, dan sebagainya. Itu juga bisa diperbarui,” jelasnya.***

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini