FTNews — Pemilihan Gubernur Jawa Timur diprediksi berlangsung seru dan ketat. Petahana Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak dihadang pasangan Risma-Gus Hans dari PDI Perjuangan, dan Luluk-Lukman dari PKB.
Khofifah-Emil Dardak yang awalnya diperkirakan bakal melaju mulus, namun dengan munculnya Risma-Gus Hans, dan Luluk-Lukman, perjalanan petahana itu diperkirakan bakal cukup berat.
Pengamat menyebut sekalipun Khofifah-Emil didukung 15 partai politik, namun itu tidak jaminan keduanya lancar jaya. Juga yang perlu diperhatikan, bukan hanya Khofifah-Emil yang dapat dukungan dari kalangan NU, Risma-Gus Hans dan Luluk-Lukman pun memiliki dukungan dari kalangan NU.
Pengamat politik Universitas Brawijaya Anang Sujoko menyatakan Khofifah-Emil harus bekerja ekstra keras untuk bisa memenangkan pertarungannya di Pilgub Jatim. Munculnya Risma-Gus Hans dan Luluk-Lukman, berpotensi menggerus suara petahana, khususnya dari kalangan nahdliyin.
“Dengan mengambil Gus Hans, tokoh muda NU, sebagai bakal calon wakil gubernur menunjukkan bahwa Risma ingin mengambil masa NU. Begitu juga Luluk yang memiliki potensi menggerus suara Khofifah,” jelas Anang.
Hal ini, katanya, akan memiliki potensi untuk menurunkan persentase suara petahana, meski tidak banyak tetapi bisa membuat perolehannya tak sampai 50 persen,***
