Beranda Berita Terkini Ngga Disangka-sangka, Indikator Politik Ungkap Rahasia Prabowo-Gibran Unggul di Pemilu 2024

Ngga Disangka-sangka, Indikator Politik Ungkap Rahasia Prabowo-Gibran Unggul di Pemilu 2024

Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi. Foto: Tangkap layar/Mulya

FTNews — Mungkin tidak banyak yang mengetahui mengapa suara calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka Unggul di Pemilu 2024.

Jangan buru-buru menuding main curang. Narasi yang selama ini digembar-gemborkan oleh pasangan calon yang kalah dan tidak terima dengan kekalahan.

Mengutip penyataan Mahfud MD, calon wakil presiden nomor urut 03, menyebut yang kalah cari-cari alasan, yang kalah menuduh pemilu curang, tapi tidak memberikan masukan untuk perbaikan.

Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, generasi muda yang menggunakan hak pilihnya pada 14 Februari justru melebihi proporsi nasional. Hal ini disampaikan saat merilis penelaahan dari hasil exit poll Pilpres 2024.

“Ternyata dari gen Z yang menggunakan hak pilihnya di sampel kami 23 persen. Proporsi nasionalnya 22 persen. Artinya tidak benar asumsi yang mengatakan generasi muda cenderung golput,” kata Burhanuddin dikutip Jumat (23/2/2024).

Burhanuddin Muhtadi menegaskan, salah satu faktor keunggulan telak pasangan calon nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024 adalah tingginya partisipasi generasi muda.

“Faktanya yang kami wawancara di exit poll ini lebih besar daripada proporsi di nasional. Bahkan kalau kami jumlahkan ada 58,7 persen (total gen Z dan generasi milenial),” kata Burhanuddin.

Faktor ini, kata Burhanuddin, menjadi salah satu alasan mengapa Prabowo-Gibran unggul telak. Jika pendukung pasangan tersebut datang ke TPS.

Pendukung Prabowo usia muda

Utamanya, ujar dia, dari usia muda. Jadi semakin muda pemilih, semakin memilih Pak Prabowo.

“Ternyata gen Z dan generasi milenial itu dalam jumlah yang lebih besar dari proporsi nasional menggunakan haknya di tanggal 14 Februari kemarin,” katanya.

Dia mengatakan, Indikator Politik punya satu bukti mengapa Pak Prabowo unggul telak, salah satunya dari basis pendukungnya dari kelompok muda itu turnoutnya lebih besar. Justru golput yang banyak dari pendidikan kelas menengah bawah.

Exit poll Indikator Politik ini dilakukan pada 3.000 TPS yang tersebar di setiap daerah pemilihan. Sampel dipilih dengan metode stratified two-stage random sampling. Sebanyak 2.975 responden diwawancara.

Sementara tingkat toleransi kesalahan atau margin of error +/- 1,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Exit poll sendiri adalah metode mengetahui opini publik yang dilakukan sesaat setelah seseorang keluar dari bilik suara yang ada di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Umumnya, pertanyaan yang diajukan cenderung tidak terlalu banyak.***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini