FTNews — Ketua DPD PDI Perjuangan Ono Surono menyerukan agar ‘Mulyono and the gank’ tidak ‘cawe-cawe’ di Pemilihan Kepala Daerah. Ia meminta ‘Mulyono’ membiarkan masyarakat memilih dengan tenang sesuai hati Nurani masing-masing. Hingga nantinya terpilih pemimpin terbaik untuk Indonesia, provinsi, kabupaten, kota.
Hal itu disampaikan Ono Surono saat jumpa pers, Jumat (30/8/2024), terkait pendaftaran calon peserta Pemilihan Gubernur Jawa Barat.
Sebagaimana diketahui sebelum akhirnya nama Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja didaftarkan PDI Perjuangan ke KPUD Jabar sebagai Cagub dan Cawagub Jabar, sempat beredar nama yang akan maju Pilgub dari PDIP adalah Anies Baswedan/Ono Surono.
Hal itu juga telah dibenarkan oleh PDIP Jabar sebelumnya bahwa duet Anies-Ono sudah 95 persen. Namun peta yang sudah hampir fiks itu berubah total dan sukses bikin banyak orang tercengang.
Dalam jumpa pers, Ono Surono menegaskan, Anies Baswedan memang menjadi opsi PDI Perjuangan untuk Pilgub Jawa Barat. Ia lalu mengungkap secara terang-terangan penyebab batalnya Anies Baswedan diusung PDI Perjuangan. Kata Ono, ada pihak-pihak tertentu yang tidak menghendaki Anies diusung PDIP.
Tidak hanya menyebut ‘ada pihak-pihak’ yang tidak menghendaki Anies, namun Ono pun terang-terangan menyebut siapa pihak di balik gagalnya Anies maju.
“Anies ini memang menjadi opsi bagi PDIP. Kita membuka komunikasi dengan Anies dari kemarin, mengerucut di sore hari. Dan kenapa gagal ? Kita menghadapi tantangan yang sangat besar. Tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung oleh PDIP,” tegas Ono Surono.
“Kita sadar betul Anies merupakan public figure, tokoh nasionl. Beliau asli kelahiran Jawa Barat, Kuningan. Beliau mempunya track record yang sangat bagus sebagai Gubernur Jakarta sehingga kami yakin betul bahwa Pak Anies itu adalah sosok pemimpi yang bisa menyelesaikan segala permasalahan di Jawa Barat,” lanjut Anggota Komisi IV DPR RI itu.
Menurut Ono, ada kekuatan yang sangat besar membuat Anies pada akhirnya batal diusung PDIP. “Tapi kekuatan yang sangat besar itu membuat Pak Anies pada akhirnya tidak bisa diusung oleh PDIP,” ujarnya.
“Siapa pak,” tanya wartawan pada Ono.
Dengan tegas Ono pun menyebut, ”Ya itu Mulyono dan geng,” ujarnya yang disambut ucapan kaget dari yang hadir.
Lalu Ono pun berpedan pada ‘Mulyono’ dan gengnya agar dalam Pilkada 2024 ini tidak melakukan ‘cawe-cawe’. Membiarkan masyarakat memilih sesuai dengan hati nuraninya masing-masing hingga nantinya terpilih pemimpin yang baik.
“Mulyono ngga usah cawe-cawe lagi lah di Pilkada. Biarkan rakyat memilih sesuai dengan hati nuraninya. Hingga terpilih pemimpin terbak untuk Indonesia, provinsi kabupaten kota,” tegasnya.***
