Beranda Berita Terkini Mimpi Lolos ke Gedung Parlemen, Uya Kuya Dilaporkan Langgar Aturan Kampanye

Mimpi Lolos ke Gedung Parlemen, Uya Kuya Dilaporkan Langgar Aturan Kampanye

Artis Uya Kuya, Caleg DPR RI dari Dapil II DKI Jakarta Partai Amanat Nasional. Foto: Dok, @king_uyakuya

FTNews — Lagi senang-senangnya mendapat suara tertinggi di daerah pemilihan (dapil II) DKI Jakarta dalam perebutan nasib lolos ke gedung Parlemen Senayan, tiba-tiba datang kabar tak sedap diterima artis Uya Kuya.

Calon legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN) Uya Kuya, menurut real count KPU, berhasil meraih 101.190 suara.

Komedian satu ini meraih suara tertinggi dari PAN disusul di posisi kedua artis Lula Kamal dengan perolehan 96.861 suara dan Eko Indra Jaya dengan 90.792 suara.

Kegembiraan itu sedikit sirna tatkala ada kabar tak sedap, Uya Kuya diduga melakukan tindak pelanggaran pemilu karena melakukan kampanye pada hari H pencoblosan di Kuala Lumpur, Malaysia.

Direktur Migrant Care Wahyu Susilo mengungkap pihaknya menemukan adanya dugaan pelanggaran pemilu yang dilakukan oleh salah satu kontestan yaitu Uya Kuya dari Partai Amanat Nasional (PAN).

“Dugaan pelanggaran pemilu yang dilakukan Uya Kuya itu adalah melakukan kampanye pada saat hari pencoblosan,” jelas Wahyu dalam diskusi ‘Jaga Pemilu’ yang disiarkan melalui Zoom, Sabtu (17/2/2024). .

Karena itu, Migrant Care akan melaporkan Uya Kuya ke Bawaslu karena diduga melakukan tindak pelanggaran pidana pemilu di depan orang-orang yang melakukan registrasi di TPS di Dapil WTC.

Berdasarkan pemantauan Migrant Care di Kuala Lumpur, ada beberapa caleg yang datang ke lokasi TPS di WTC.

Pihaknya melihat Uya Kuya dengan rambut dan baju biru sedang dikerumuni oleh beberapa orang. Uya Kuya sempat dicegah oleh pihaknya untuk tidak berdiri di atas sebuah tong.

“Kedua, itu bukan wilayah TPS, Uya Kuya Tidak sedang melakukan pindah memilih di situ. Dia hanya datang, menyapa orang di situ,” Wahyu menambahkan.

Atas hal itu Migrant Care juga bakal segera melaporkan Uya Kuya ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI atas dugaan tindakan pelanggaran.

Tanggapan Uya Kuya

Terkait hal ini, Uya Kuya langsung menanggapi dugaan berkampanye di Kuala Lumpur saat hari H pelaksanaan pencoblosan.

Uya Kuya mengatakan keberadaan dirinya di lokasi tersebut tidak ada melakukan kampanye saat hari pencoblosan.

Dia mengatakan, saat itu Uya Kuya hanya ingin mengurus Tenaga Kerja Indonesia yang menjadi korban tabrak lari.

“Kebetulan momen tersebut berdekatan dengan gedung WTC (World Trade Center) lokasi pencoblosan,” ujar dia.

Wahyu juga menceritakan, ketika melakukan pemantauan bersama Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Rahmat Bagja, juga menemukan banyaknya warga negara Indonesia (WNI) yang memiliki paspor baru tetapi masih terdaftar di paspor yang lama.***

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini