Menunggu Waktu Terbaik Bertemunya Prabowo-Mega
FTNews, Jakarta— Perayaan Idulfitri sudah memasuki hari keenam, namun rencana pertemuan Prabowo-Megawati masih belum kelihatan tanda-tandanya. Beragam spekulasi terkait rencana pertemuan yang terkesan alot itu bermunculan. Padahal, baik dari kubu Gerindra maupun PDIP menyatakan tidak ada masalah.
Lalu apa yang menjadi hambatan belum bertemunya kedua tokoh tersebut?
Ketua DPP Ahmad Basarah menyebut, sepengetahuannya pertemuan kemungkinan setelah sidang Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) Presiden diputuskan di Mahkamah Konstitusi. Namun demikian, tambahnya, realisasinya, terserah pada Megawati dan Prabowo.
“Tergantung pada kedua beliau itu, sama sama memiliki hari baik, jam baik, menit baik, untuk bertemu,” tambahnya.
Tapi satu hal yang pasti, tegasnya, sejauh pemahamannya, Megawati selalu meletakkan pemikiran dan sikap politiknya pada national interest.
“Tapi satu hal yang pasti, dan yang kami pahami, ibu mega selalu meletakkan pemikiran dan sikap politiknya, pada national interest atau kepentingan nasional, kepentingan rakyat, kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi kelompok dan golongannya. Saya sangat yakin tentang hal itu,” ucap Basarah.
Kalaupun nantinya kedua tokoh itu bertemu, lanjut Basarah, tentu semangat yang ingin ditunjukkan Megawati secara pribadi bahwa hubungannya dengan Prabowo, sangat baik. Tidak pernah ada masalah.
“Saya kira public sudah mengetahui bahwa ketika dulu ketika pak Prabowo di Yordania, keluarga Taufiq Kemas dan ibu Megawati yang memfasilitasi pak Prabowo untuk kembali ke Indonesia hingga terus hubungannya baik sampai sekarang,” ungkap Basaran.
Tapi, ingatnya, hendaknya jangan campur adukkan hubungan baik secara pribadi dengan konteks kenegaraan.
“Saya kira Bung Karno juga mengajarkan demikian, politik Indonesia harus juga mengajarkan sisi-sisi kemanusiaan seperti itu. Mari kita tunggu waktu terbaik bu Mega dan pa Prabowo bisa bertemu,” tutupnya. ***