Mantap! Survei: Usai Debat Pertama Elektabilitas Pramono-Rano Si Doel Melejit Kalahkan RK-Suswono
FTNews, Jakarta— Gencarnya penetrasi Pramono Anung-Rano ‘Si Doel’ Karno ke masyarakat membuahkan hasil menggembirakan. Setidaknya itu berhasil dipotret oleh Lembaga Survei Indonesia yang mengglar survey di Jakarta 10-17 Oktober 2024. Artinya survey dilakukan setelah debat.
“Pada simulasi surat suara, pasangan Dr. Ir. Pramono Anung, M.M. dan H. Rano Karno, S.IP (Si Doel) unggul dengan dukungan 41.6%, kemudian pasangan H.M. Ridwan Kamil dan H. Suswono dengan dukungan 37.4%, sementara pasangan Komjen Pol. (Purn) Dharma Pongrekun, MM dan Dr. Ir. R. Kun Wardana Abyoto mendapat dukungan sebesar 6.6%. Sisanya merupakan massa mengambang sekitar 14.4%,” papar Djayadi Hanan, Direktur Eksekutif LSI, Rabu (23/10/2024).
Popularitas merupakan hal mendasar dalam politik elektoral, tidak mungkin dipilih jika tidak dikenal. Populer juga belum tentu dipilih jika ada calon lain yang lebih disukai. Oleh karena itu populer saja tidak cukup, citra personal calon juga harus positif.
Sementara ini Rano Karno (Si Doel) (96.2%) merupakan calon terpopuler, diikuti M. Ridwan Kamil (94.7%), dan Pramono Anung (61.2%). Nama lain popularitasnya masih dibawah 30%.
Dari calon-calon terpopuler, Rano Karno (Si Doel) paling disukai 86.8%, kemudian M. Ridwan Kamil 73%, dan Pramono Anung 67.4% dari yang mengenal namanya.
Nilai rata-rata citra personal M. Ridwan Kamil paling tinggi, kemudian Pramono Anung, dan Dharma Pongrekun.
Pada simulasi Top Of Mind, M. Ridwan Kamil paling banyak disebut 26.1%, kemudian Pramono Agung 16.7%, Rano Karno (Si Doel) 14.5%, nama lain jauh lebih rendah. Belum menentukan pilihan 32.4%.
Elektabilitas Ridwan Kamil-Suswono Turun
Berdasarkan hasil survei, terlihat ada kecenderungan elektabilitas pasangan Ridwan Kamil – Suswono mengalami penurunan, sedangkan elektabilitas pasangan Pramono – Rano cenderung naik. Elektabilitas pasangan Dharma – Kun cenderung stabil.
“Pada kondisi elektabilitas sekarang maka potensi Pilkada Jakarta untuk dua putaran menjadi besar,” ucap Djayadi.
Namun, lanjutnya, bila tren kenaikan elektabilitas Pramono – Rano terus naik, atau bila Ridwan Kamil – Suswono dapat kembali seperti awal September maka potensi Pilkada Jakarta satu putaran tetap tinggi.
“Namun hingga saat ini, bila satu putaran, maka baik Ridwan Kamil – Suswono maupun Pramono – Rano berpeluang untuk menang,” ucapnya.
Secara umum, lanutnya, mengingat kondisi pemilih yang masih cukup banyak yang mengambang, maka potensi perubahan dukungan terhadap para pasangan calon masih cukup besar bisa terjadi.***