Beranda Berita Terkini Mahfuz Sidik: Kita Dompleng Narasi yang Dikembangkan Jokowi sehingga Dikenal Masyarakat

Mahfuz Sidik: Kita Dompleng Narasi yang Dikembangkan Jokowi sehingga Dikenal Masyarakat

Sekjen Partai Gelora Mahfuz Sidik/foto: tangkap layar, diana

FTNews, Jakarta— Sekjen Partai Gelora  Mahfuz Sidik menyambut gembira hasil survey Median yang menyebut elektabilitas Partai Gelora mencapai 2,8 persen. Bahkan menurutnya, saat ini elektabilitas sudah meningkat menjadi 3 persen. Dengan demikian untuk bisa menembus Parliamentary Threshold, Gelora harus menambah 1 persen lagi.

Hal itu katanya akan diwujudkan dengan kerja keras dalam 1 bulan terakhir ini hingga terwujud pada pencoblosan 14 Februari 2024.

“Jadi kalau saya katakan, per hari ini bisa lah Partai Gelora 3 persen (elektabilitas), berarti tinggal cari 1 persennya untuk tembus Parliamentary Threshold,” ujar Mahfuz Sidik dalam diskusi Gelora Talk bertajuk ‘Peluang Partai Baru Lolos ke Senayan’, Rabu (10/1/2024).

Partai Gelora sekarang usianya tiga tahun, dua tahun terakhir penuh perjuangan untuk bisa mencapai hasil seperti sekarang. “Ini angka (2,8 persen) yang kita dapat dengan penuh perjuangan. Dua tahun masa tumbuh kembang, Gelora ada di masa Pandemi Covid 19 dimana kita tidak bisa banyak bergerak di lapangan. Kita ini partai baru yang benar-benar merangkak dari bawah,” tutur Mahfuz.

Terkait alasan orang memilih Partai Gelora, ujarnya, relative sama dengan survey enam bulan lalu. Namun ketika itu selain mereka menyebut menyukai karena partai baru, disebut juga suka pada Visinya.

“Jadi kalau lihat alasan utama (survey Median), orang suka Partai Gelora karena partai baru dan programnya. Sedang survey enam bulan lalu menyebut suka karena partai baru dan Visinya,” ucap Mahfuz.

Menurut Mahfuz, mengenalkan Partai Baru ke masyarakat di Tengah banyaknya Partai Politik, bukan hal yang mudah. Perlu perjuangan panjang. “Kita sejak awal ingin mengenalkan ke public, ‘Gelora ini partai baru, lho! Atau ada partai baru namanya Gelora! Itu perlu perjuangan panjang. Jadi  sosialisasi partai baru lebih seru. Kita memang ingin meng-instal betul ke public bahwa ada partai baru,” ujarnya,

Gelora, lanjutnya, konsisten menarasikan ke public, ‘Indonesia bisa menjadi kekuatan baru dunia’. Dan itu konsisten dilakukan. Dan, ucapnya, narasi tersebut kemudian bertemu dengan ide Presiden Jokowi pada Agustus 2021, kala itu Presiden  mulai menginisiasi satu ide bahwa di tengah krisis global kita bisa bajak situasi ini dan Indonesia bisa lompat menjadi lima kekuatan dunia.

“Jad seperti rel yang ketemu di tengah jalan. kita bisa ikut mendompleng juga dengan narasi yang dikembangkan pemerintah melalui Jokowi. Ini yang saya lihat ikut mempengaruhi fikiran dan pilihan masyarakat. Kalau program-program yang sifatnya lebih pragmatis, itu memang baru kita kembangkan ketika masa kampanye,” papar Mahfuz panjang lebar.

Sementara itu berdasarkan survey internal, ujar Ketua Bappilu Partai Gelora Rico Marbun, tren secara nasional sedang menuju 4 persen. Elektabilitas Partai Gelora masuk dalam 10 besar proyeksi parta politik 2024.

Secara rinci disebut elektabilitas Partai Gelora di Jawa Barat mencapai 3 persen. Jawa Barat merupakan salah satu lumbung suara partai ini. Selain itu lumbung suara juga ada di Jawa Timur, Jawa tengah, Banten dan Sumatera Utara. “Mesin politik Partai Gelora terus menyapa masyarakat,: kata Rico.

Berbagai program unggulan sepetr makan siang gratis di sekolah dan pesantren, gizi ibu hamil, kuliah gratis hingga memberantas buta huruf Alqur’an, mendapat respon luar biasa dari masyarakat. B

Bahkan, ujarnya, Partai Gelora juga sukses menggelar dialok keumatan dalam rangka mengenalkan paslon Prabowo-Gibran dan Partai Gelora. Seperti di Surabaya, Semarang, Bogor Raya, Bekasi, Bandung Raya, Sukabumi Raya.

Itu lah sebabnya elektabilitas Partai Gelora mengalami peningkatan dan akan terus hingga jelas pencoblosan 14 Februari 2024.***

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini