Mahfud Bicara Pemimpin yang Berani tapi tidak Jujur: Itu Bahaya Bagi Negara!
FTNews, Trenggalek— Cawapres Mahfud Md menyebut, jangan hanya orang jujur yang dipilih menjadi pemimpin. Tapi harus lengkap. Yakni, jujur dan berani. Pemimpin harus jujur dan berani. Tegas Mahfud.
Menurutnya dua sifat itu merupakan dasar dari filosofi kepemimpinan merah putih. ”Jangan hanya orang jujur yang dipilih. Tapi juga harus berani,” ucapnya dalam acara Silaturahmi dan Deklarasi Dukungan kepada Capres-Cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pondok Pesantren Sulaiman Trenggalek, Jawa Timur.
Menurutnya, kejujuran tanpa keberanian hanya akan berguna bagi diri pemimpin itu sendiri dan tidak memberikan sumbangan yang cukup berarti bagi kemaslahatan orang banyak. Sebaliknya, seorang pemimpin tidak boleh hanya mengandalkan keberanian, tanpa kejujuran.
“Berani tapi tidak jujur itu bahaya, bahaya bagi negara,” tegasnya.
Tentang kegiatannya selama di Pondok Pesantren Sulaiman Trenggalek juga diungkap Mahfud melalui akun instagramnya. Menurutnya ia datang atas undangan Halaqoh Kebangsaan yang digelar Kyai Santri bersama Mahfud (KSBM), di Pondok Pesantren Sulaiman Trenggalek.
Kyai dan santri se-Mataraman yang terdiri dari Kota Madiun, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Ponorogo, Kota Kediri, Kota Blitar, Kabupaten Kediri, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Blitar, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Tulungagung ini, menyatakan sikap dukung Ganjar Mahfud di Pilpres 2023.
“Kepada para Kyai dan santri yang hadir, saya tegaskan yang lebih penting dari Pemilu 2024 ini adalah menjaga keutuhan bangsa. Jangan sampai terjadi perselisihan di antara para santri dan Kyai hanya karena berbeda pilihan calon Presiden dan Wakil Presiden.
“Salam takzim untuk Shohibul Bait KH. Musyaroh Utsman, KH. Mahin Thoha (Lirboyo Kediri), KH. Dliya’uddin Zamzami (Ponpes Manbaul Hikam Blitar), KH. Ardani (Ponpes Alfalah Garum Blitar), KH. Muhammad Yunus Al Hasani (Ponoes Nailul Ulum Blitar), KH. Arsyad Bushoiri (Ponpes Alfalah Trenceng Tulungagung), KH. Abdul Kholiq (Ponpes Mbah Doel Tulungangung), KH. Abdul Fatah (Ponpes Durenan Trenggalek), KH. Aly Ridlo (Ponpes Subulussalam Trenggalek), KH. Ngadiyyin Anwar (Ponpes Thoriqoh Sulaiman Madiun), para Gus dan santri se-Mataraman, terima kasih sambutan hangatnya,” tulis Mahfud diakun instagramnya.***