Lagi-lagi Gibran ‘Selepet’ Cak Imin! “Jangan Terlalu Tegang Seperti Debat Kemarin’
FTNews, Jakarta— Gibran beberapa kali ‘selepet’ Cak imin. Pertama dia menyinggung soal Cak Imin yang berbicara dengan membaca teks. Sementara yang kedua, dia mengomentari Cak Imin yang sekarang lebih lepas. “Nah gitu dong Gus. Jangan terlalu tegang seperti debat kemarin,” ucap Gibran sambil tertawa kecil.
Penonton sempat bersorak yang kemudian didiamkan oleh moderator.
Dalam debat, Cak Imin awalnya menjawab pertanyaan moderator tentang warga desa yang cenderung meninggalkan daerahnya. Bagaiman strategi Paslon agar warga lebih berminat untuk tinggal dan membangun desanya masing-masing?
Menjawab itu, Imin menyebut catatannya. “Saya catat sedikit yang penting, ini bukan catatan MK (Mahkamah Konstitusi),” kata Cak Imin sambil tertawa.
Ia memaparkan bahwa pembangunan desa harus dilakukan dari bawah, bukan dari atas seperti zaman Orde Baru. “Dengan pembangunan dari bawah, kita yakin akan tumbuh kehidupan kemasyarakatan, ekonomi, sosial, budaya yang akan terus terjaga dan lestari,” ujarnya.
Ia mengungkap bahwa saat ini sudah ada 13.000 desa tertinggal yang menjadi desa mandiri. Ini bukti bahwa infrastruktur dan dana desa berjalan dengan baik sehingga masyarakat semakin betah tinggal di desa.
Ia berjanji bakal menaikkan anggaran dana desa Rp 5 miliar per desa. Dana ini untuk membangun infrastruktur dan mendorong roda perekonomian melalui kegiatan wirausaha, pertanian, peternakan, dan ekonomi kreatif.
“Sehingga masyarakat tidak lagi tertarik menjadi urbanisasi, tapi membangun desa untuk pembangunan bangsa,” tambahnya.
Setelah itu, Gibran diminta untuk menanggapi jawaban Cak Imin. Saat itu Gibran menyindir Cak Imin yang pada Debat Cawapres lalu sempat tegang. “Nah gitu dong Gus, jangan terlalu tegang kayak waktu Debat Cawapres pertama kemarin,” ucapnya sambil tertawa kecil.
Yang paling penting, kata Gibran, dari pembangunan desa ialah menumbuhkan rasa sense of belonging atau rasa memiliki dari masyarakatnya. Ia lantas menyebut desa wisata di Mojokerto, Jawa Timur, yang mendapat penghargaan dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebagai desa wisata nomor satu di Tanah Air, yang dibangun dengan iuran warga.
Menurut Gibran, desa tersebut menjadi salah satu contoh yang baik agar masyarakat desa tidak meninggalkan desa atau mencari pekerjaan di kota. ***